Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - PT Hotel Fitra International Tbk masih membukukan pendapatan positif sepanjang semester I-2020 di tengah pandemi Covid-19 yang menerpa hampir semua sektor bisnis di Tanah Air termasuk sektor properti, real estate, dan jasa perhotelan.

Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,07 miliar di semester I-2020 atau turun 49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yakni sebesar Rp 4,06 miliar.

"Kami tidak bisa dihindari mengingat pandemi virus corona membuat tingkat okupansi bisnis hotel perusahaan terkena dampak," kata Direktur Utama PT Hotel Fitra International Tbk, Joni Rizal di sela-sela acara Paparan Publik usai RUPST Tahun Buku 2019, Senin (24/8/2020).

Pendapatan terbesar perusahaan masih berasal dari jasa hotel sebesar Rp 1,11 miliar, kemudian disusul lini bisnis breakfast, pendapatan dari banquet, food and beverage, laundry, transportasi, dan lainnya.

Baca: Viral di Medsos, Pramugari Beri Panduan Cara Tidur Nyaman di Kamar Hotel

Penurunan pendapatan akibat pandemi ini membuat kinerja bottom line perusahaan terganggu.
Perseroan mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 5,21 miliar, dari periode semester I-2019 yakni rugi bersih Rp 3,45 miliar.

Baca: Daftar 5 Hotel Termewah di Dunia, dari Emirates Palace hingga Burj Al Arab Hotel

Namun, kendati kinerja pendapatan menurun, Hotel Fitra yang sebelumnya bernama PT Hotel Fitra Syariah ini bisa membukukan kenaikan aset perusahaan pada Juni 2020 menjadi Rp 63,12 miliar dari Desember tahun lalu sebesar Rp 60,84 miliar.

Aset tahun lalu itu juga meningkat dari tahun 2018 yakni sebesar Rp 47,07 miliar dan tahun 2017 Rp 46,77 miliar.

Tomi Tris, Direktur Operasional sekaligus Corporate Secretary Perseroan memaparkan, imbas corona, perseroan mengalami situasi yang cukup berat, sama halnya dengan perusahaan sejenis lainnya di Indonesia bahkan di seluruh dunia.

"Lalu Bandara Kertajati dan tol yang menghubungkan Bandung-Majalengka juga belum beroperasi sepenuhnya,” kata Tomi.

Untuk itu, perseroan akan terus meningkatkan inovasi, memperkuat tim riset, pengembangan dan strategi bisnis yang jitu baik offline maupun online/ daring, serta mengembangkan aspek keberlanjutan usaha Perseroan tentunya juga harus diperkuat dengan pengelolaan perusahaan yang baik dan bertanggung jawab.

“Untuk memanfaatkan hal ini, kami akan terus merumuskan strategi-strategi dan terus berinovasi untuk mencapai visi Perseroan untuk menjadi hotel terkemuka dan bernilai di Indonesia,” katanya.

Tahun lalu, indikator pencapaian hasil terbaik Hotel Fitra dapat dilihat dari pertumbuhan tingkat hunian kamar yaitu sebesar 60,66% meningkat 8,1% bila dibandingkan tahun 2018 sebesar 52,55 persen.