Tumbuh 15 Persen, Dana Kelolaan Reksadana Trimegah Tembus Rp 2,08 Triliun
sinergi seluruh pemangku kepentingan, pelaku pasar modal dan regulator diharapkan dapat menjaga investor confidence.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2020 ini menjadi tahun yang menantang bagi perusahaan sekuritas di Indonesia lantaran dunia pasar modal ikut terimbas oleh pandemi Covid-19.
Tren ini membuat salah satu pemain sekuritas besar, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk membuat terobosan dengan memaksimalkan tools digital dan mengintensifkan edukasi ke pasar, terutama investor pasar modal.
"Pandemi Covid-19 berpotensi berdampak negatif bagi pasar modal dan kinerja Perseroan dalam jangka pendek. Namun, hambatan ini tidak mengurangi optimisme kami terhadap pasar modal Indonesia dalam jangka panjang," ujar Direktur Utama Trimegah Sekuritas Stephanus Turangan pada acara public expose denga media lewat virtual di Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Baca: Trimegah Asset Management Pastikan Tak Kelola Dana Jiwasraya
Baca: Trimegah akan Bantu Penyelidikan Kasus Jiwasraya di Kejaksaan Agung
Stephanus mengatakan, sinergi seluruh pemangku kepentingan, pelaku pasar modal dan regulator diharapkan dapat menjaga investor confidence.
"Sinyal positif sudah mulai terlihat di akhir kuartal II tahun ini, dan diharapkan akan terus berlanjut," ujarnya.
Terkait kinerja perseroan, Stephanus mengungkapkan sebelum pandemi terjadi, kinerja
perseroan di 2019 sangat positif.
Misalnya, nilai perdagangan saham harian rata-rata melalui Perseroan mencapai Rp 361,3 miliar, meningkat dari Rp 349,5 miliar pada tahun 2018.
Perseroan juga konsisten berada di salah satu perusahaan sekuritas yang paling aktif memperdagangkan Surat Berharga Negara.
"Di pasar primer kita jadi satu-satunya agen yang masih aktif sebagai agen penjual SBN ritel dari obliagasi negara," kata Stephanus.
Untuk bisnis penjaminan emisi saham, di 2019 Trimegah masih konsisten di 10 besar, menduduki nomor 6.
Di bisnis penjualan reksa dana yang dilakukan Perseroan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) juga tumbuh positif.
Di akhir 2019 jumlah produk reksa dana yang dijual melalui Perseroan berjumlah 112 produk dari 22 Manajer Investasi, dengan dana kelolaan mencapai Rp 2,08 triliun, tumbuh 15 persen dari Rp 1,8 triliun pada akhir 2018.
"Dana kelolaan Trimegah sebagai agen penjual mencapai Rp 2,08 triliun. Kita cukup dominan posisinya di fixed income trading dan kita di posisi lima besar agen yang aktif melakukan perdagangan di pasar sekunder di 2019," beber Stephanus.
"Kami bersyukur bahwa strategi Trimegah Sekuritas menjadi APERD bagi berbagai produk reksa dana mendapat tanggapan sangat baik dari nasabah," ungkap Stephanus.
Selain dana kelolaan yang meningkat, jumlah manajer investasi yang bergabung dan produk reksa dana yang dijual Perseroan juga terus bertambah dan semakin variatif," ungkapnya.
Untuk kinerja keuangan secara konsolidasian tahun 2019, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 443,0 miliar, laba usaha Rp 143,7 miliar dan dan laba bersih Rp 64,9 miliar, tumbuh 8,7 persen dari Rp 59,7 miliar pada tahun 2018.
Tahun Ini Lebih Berat
Stephanus menambahkan, kondisi bisnis pasar modal tahun 2020 ini akan lebih berat dibandingkan dengan 2019.
Itu sebabnya, perseroan akan memaksimalkan semua lini usahanya, dengan mengedepankan
layanan secara digital dan edukasi, sambil menerapkan prinsip kehati-hatian secara disiplin dalam semua aspek.
Untuk edukasi ke pasar, Perseroan akan terus memperkaya fitur platform edukasi Perseroan – TELL - seperti meluncurkan mobile application di IOS, menyempurnakan user experience di web dan mobile
version.
Perseroan juga akan mengembangkan kerja sama strategis dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi, SRO, komunitas saham serta perusahaan-perusahaan startup.