Di Tengah Pandemi, Gunung Raja Paksi Perluas Pasar Mancanegara, Ekspor Perdana ke Kanada
Hantaman pandemi corona (covid-19) tidak menghentikan langkah PT Gunung Raja Paksi Tbk dalam memacu penjualan ekspornya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hantaman pandemi corona (covid-19) tidak menghentikan langkah PT Gunung Raja Paksi Tbk dalam memacu penjualan ekspornya.
Hari ini (27/8/2020), emiten baja berkode saham GGRP tersebut melakukan pelepasan ekspor perdana terhadap 4.600 ton structural steel atau struktur baja ke Vancouver, Kanada.
Pelaksana Tugas Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menuturkan, pengiriman ekspor perdana ke Kanada dilakukan untuk menyuplai salah satu proyek pergudangan di kawasan Riverbend.
Baca: Pandemi Tak Halangi Bea Cukai Bogor Dorong Perusahaan Kawasan Berikat Ekspor Produk Dalam Negeri
Seluruh produk besi baja yang diekspor ke Kanada, sambung Abednedju, wajib memiliki sertifikasi standar kualifikasi Canadian Welding Bureau (CWB).
Oleh karenanya, ia menilai bahwa ekspor senilai Rp 69 miliar atau setara dengan kurang lebih US$ 4,7 juta yang dilakukan perusahaan mencerminkan kepercayaan pelanggan di Kanada atas kualitas produk yang dimiliki perusahaan.
“Kami berharap ekspor kami ke Kanada bisa menjadi repetitive order,” ujar Abednedju dalam konferensi pers yang berlangsung di Cikarang, Kamis (27/8/2020).
Baca: Bea Cukai Dukung IKM Tingkatkan Perekonomian Indonesia Lewat Ekspor
Hadir di acara yang sama, Director Sales Marketing & Supply Chain PT Gunung Raja Paksi Tbk, Phillipe M. Lefevre menambahkan, ekspor yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk mengimbangi pasar domestik yang lesu.
Ia mengungkapkan, sebagian besar penjualan perusahaan di pasar domestik menyasar segmen pasar proyek mulai dari pembangunan jembatan, jalan, pelabuhan, dan lain-lain.
Porsinya mencapai 80% dari total penjualan domestik perusahaan, sedang 20% sisanya menyasar segmen pasar ritel. Sementara itu, penjualan domestik sendiri saat ini berkontribusi sekitar 95% dari total penjualan.
Menjelang Mei 2020 lalu, penjualan produk ke pasar domestik cukup lesu, sebab pandemi corona yang mewabah di Indonesia membuat sejumlah proyek infrastruktur mengalami penundaan. Akibatnya, serapan produk-produk baja perusahaan di segmen proyek ikut tersendat, meski saat ini sudah perlahan membaik.
“Kita sudah ketahui bersama bahwa pasar domestik lesu, tapi alhamdulillah kami bisa membuka peluang untuk ekspor,” imbuh Abednedju.
Acara pelepasan ekspor turut dihadiri oleh Vice President Corporate Banking PT Bank Mandiri Tbk, Wahyu Madyo Basuki.
Wahyu Madyo Basuki mengatakan, Bank Mandiri telah bekerja sama dengan PT GRP Tbk sekitar 30 tahun lalu.
Dalam ekspor ke Kanada ini, Bank Mandiri tidak langsung berkaitan, namun secara umum Bank Mandiri memberikan fasilitas kredit kepada perseroan.
“Hubungan perbankan Bank Mandiri dengan Gunung Raja Paksi sudah cukup lama bertahan. Karena selama ini Gunung Raja Paksi selalu berupaya memenuhi kewajibannya kepada bank. Sehingga secara laporan transaksi sejauh ini berjalan lancar,” kata Wahyu.
Ke depan, GGRP masih akan kembali menjajaki peluang ekspor ke Malaysia dan Selandia Baru dalam waktu dekat. Sebelumnya, kedua negara tersebut memang sudah pernah menjadi target pasar ekspor perusahaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.