Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Emas Diklaim Jadi Instrumen Investasi Paling Aman untuk Jangka Pendek, Apa Alasannya?

Emas kini menjadi salah satu instrumen safe heaven yang paling banyak diminati investor.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Emas Diklaim Jadi Instrumen Investasi Paling Aman untuk Jangka Pendek, Apa Alasannya?
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Emas batangan atau logam mulia diperdagangkan di Butik Emas, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Rabu (8/1/2020). 

Ditegaskan Rudy bahwa untuk beralih untuk investasi emas, masyarakat tidak perlu menunggu saat memiliki uang lebih.

Dengan berbagai kemudahan dan murahnya pemesanan emas khususnya yang melalui Galeri 24 yang merupakan anak usaha dari PT Pegadaian (Persero), masyarakat bisa memiliki tabungan emas dengan nominal pembelian yang kecil. Bahkan Pegadaian juga menawarkan layanan pembelian emas masa depan dengan harga saat ini.

Bahkan saat ini Pegadaian telah meluncurkan aplikasi Pegadaian Digital Sistem (PDS) yang memudahkan nasabahnya bertransaksi emas. Melalui aplikasi ini bisa dilakukan top up, penjualan hingga transaksi lainnya.

“Strategi investasi emas ketika punya uang harus segera dibelikan, atau dengan beli emas dengan cara dicicil. Layanan ini udah ada di Pegadaian, jadi konsepnya adalah dengan strategi gradual buying,” tuturnya.

Lukman Hqeem, analisa Pasar dari Esandar Arthamas Berjangka melihat tren investasi emas ini akan berlanjut dan menjanjikan di tahun-tahun yang akan datang.

Ada sejumlah fundamental menurutnya yang akan menjadi pijakan harga emas naik lebih lanjut.

Masalah Covid-19 menjadi alasan besar harga emas naik dalam jangka pendek hingga panjang. Hingga ditemukannya vaksin virus ini, harga emas memiliki alasan untuk terus naik.

Berita Rekomendasi

Perang dagang antara China dan AS turut andil mendorong kenaikan harga emas.

Tidak heran bila sejumlah pihak meyakini harga emas masih bisa mencapai $ 2.300 pertroy ons di akhir tahun ini bahkan mencapai harga $3.000 di tahun depan.

"Perang dagang menumpulkan harapan pemulihan ekonomi global yang teredam sejak krisis keuangan AS di tahun 2009," kata Lukman Hqeem.

Wealth Advisory Head Bank OCBC NISP, Stephanie M Kristanto mengatakan di tengah situasi ekonomi yang sulit ini diperlukan perencanaan keuangan yang matang sehingga nantinya segala kebutuhan hidup bisa tercukupi.

Dia menyarankan kepada publik agar mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk kebutuhan jangka pendek atau jangka panjang.

Setidaknya, menurut Stephanie Kristianto adalah mengalokasi pos belanja 30 persen dari pendapatan perlu dialokasikan untuk dana darurat.

Kemudian 20 persen untuk amal, 20 persen untuk investasi dan sisanya untuk kebutuhan dan juga pembayaran cicilan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas