Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pandemi, Industri Disarankan Genjot Aktivitas Promosi di Platform Digital

Era digital telah merubah perilaku konsumen dalam mencari, memilih dan memutuskan produk pilihannya

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pandemi, Industri Disarankan Genjot Aktivitas Promosi di Platform Digital
Istimewa
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi pandemi Covid-19 yang berimbas pada merosotnya pendapatan banyak sektor usaha disikapi oleh pelaku bisnis dengan mengerem pengeluaran termasuk biaya beriklan.

Padahal, dengan kondisi demikian, mereka disarankan mengambil langkah sebaliknya, yakni menggenjot aktivitas promosi produk di ranah digital.

Alasannya, pandemi membuat tren masyarakat yang beraktivitas di rumah menggunakan smartphone meningkat tajam. Dengan beriklan di platform digital, produk mereka akan mudah dikenali konsumen.

Alex Iskandar, CEO Imfocus Digimarketing Consultant‎ mengatakan, era digital telah merubah perilaku konsumen dalam mencari, memilih dan memutuskan produk pilihannya melalui dunia digital.

"Kemudahan, kecepatan, variasi pilihan, dan detailing informasi, menjadi alasan masifnya perubahan perilaku konsumen tersebut," kata Alex Iskandar.

Baca: Emiten Media Ini Siapkan Strategi Tingkatkan Pendapatan Iklan dan Konten

"Dalam kondisi pandemi, industri disarankan berpromosi. Kondisi pandemi haris disoasati beriklan. Gunakan iklan dgital atau iklan online," sarannya di acara jumpa pers 'Indonesia Digital Popular Brand Award 2020 yang diikuti Tribunnews, Kamis (27/8/2020).

Berita Rekomendasi

Beriklan Digital Nggak Mahal

Alex menjelaskan, beriklan di platform digital sama-sekali tidak mahal. Misalnya beriklan di media sosial seperti fFacebook atau Google.

"Pilih beriklan yang biayanya rendah. Google menyediakan metode beriklan, yang biayanya baru akan ditagihkan atau harus kita bayar jika ada yang mengeklik," ujarnya.

"Ada juga Google text ads. Misal kita mencari sebuah produk atau merek tertentu di Google kita akan dipaksa untuk juga melihat produk kompetitor," ungkapnya.

Perusahaan juga bisa beriklan di platform berbagi video YouTube.

"Di sana ada YouTube Ads. Kebetulan saya pecinta kuliner. Begitu saya mencari informasi tentang kecap maka akan muncul merek kecap tertentu," sebutnya.

"Kita tahu ada begitu banyak pengguna YouTube, jadi kesempatan bagi pemilik merek beriklan di sana. Facebook dan Instagram memiliki algoritma yang mendeteksi minat penggunanya. Misalnya yang suka kuliner, maka akan muncul iklan iklan seputar makanan," imbuhnya.

Baca: Buat Jaga-jaga, Sindikat Pembobol ATM di Bandar Lampung Selalu Bawa Jimat

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas