Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bisnis Katering Anjlok, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Buka Izin Resepsi Pernikahan

Iden menekankan pemerintah perlu mendata kebutuhan global pangan dari berbagai sektor industri makanan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Bisnis Katering Anjlok, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Buka Izin Resepsi Pernikahan
HandOut/Istimewa
Rapat Pleno PPJI DPD DKI Jakarta di Kantor Nendia Primarasa Catering, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Irwan Iden Gobel mengatakan dampak pandemi Covid-19 membuat bisnis katering dari sisi marketing anjlok mencapai 70 persen. 

Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Pleno PPJI DPD DKI Jakarta di Kantor Nendia Primarasa Catering, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (7/9/2020).

“Di industri katering, dampaknya sangat tinggi. Industri kami bahkan sangat terpuruk. Untuk katering pernikahan, banyak pihak membatalkan order. Saya belum menghitung pasti, tapi kira-kira terjadi profit lost 70 persen dari sales kami,” katanya.

Menurutnya, bisnis katering tidak sejalan dengan kebijkan work from home karena bersentuhan langsung dengan operation dan delivery.

Iden menekankan pemerintah perlu mendata kebutuhan global pangan dari berbagai sektor industri makanan.

“Yang paling cepat ialah jumlah barang yang tercukupi, mekanisme pembelian bahan di beberapa sektor, membantu menstabilkan harga barang, menjaga pasokan bahan fresh, seperti sayur dan buah,” ucapnya.

PPJI, sambung dia, bisa memberikan bantuan makanan ke beberapa pihak yang kurang mampu bertahan, sehingga paling tidak menjaga kestabilan pangan pada saat ini.

Berita Rekomendasi

Ketua PPJI DPD DKI Jakarta, Siti Djumiadini menambahkan, bahwa sebagai barometer ekonomi nasional, DKI Jakarta menjadi daerah yang paling parah terdampak wabah pandemi. 

“Kami juga terkena dampaknya karena usaha terhenti selama pandemi. Saat ini kami sudah menjalankan protokol kesehatan resepsi pernikahan," terangnya.

Pihaknya kini telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Pemrov DKI Jakarta, juga industri-industri yang terlibat langsung pada pesta pernikahan.

Pemilik Nendia Primarasa Catering, Heru Pujihartono mengatakan, sejauh ini pihaknya menjadi salah satu perusahaan katering yang terdampak Covid-19.

“Jika dikatakan ada dampaknya, jelas ada. Tapi kita berharap pemerintah kembali mengizinkan kita untuk beraktivitas kembali, agar bisa bangkit," ujarnya.

Sejauh ini Nendia Primarasa Catering sudah melakukan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19.

“Kami sudah melakukan protokol kesehatn kepada seluruh yang terlibat di Nendia, dengan melakukan cek suhu, swab test, menggunakan masker dan face shield di setiap aktivitas,” tuntasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas