PSBB Berlaku di Jakarta, IHSG Tetap Berpeluang Menguat
pelemahan IHSG yang terjadi pada Kamis (10/9/2020) sebesar 5,01% hanya bersifat sementara dan terbukti pada Jumat (11/2020) IHSG kembali naik 2,56 %
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Ika Puspitasari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama dua pekan terhitung mulai Senin (14/9/2020).
Bagaimana efeknya ke pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?
Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas menilai, PSBB tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan untuk pasar modal. Pasalnya, roda perekonomian masih dapat berjalan.
Menurutnya, pelemahan IHSG yang terjadi pada Kamis (10/9/2020) sebesar 5,01% hanya bersifat sementara dan terbukti pada Jumat (11/2020) IHSG kembali merangkak naik 2,56% ke level 5.016,71.
Ia melihat, perkembangan vaksin corona bisa menjadi sentimen positif untuk IHSG.
Selain itu, Nafan menekankan, pemerintah pusat dan daerah perlu selaras dalam menekan kasus Covid-19.
Di tengah kembalinya penerapan PSBB, pemerintah juga perlu mempercepat realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN), sebab saat ini realisasinya masih minim.
Percepatan penyaluran dana PEN akan membuat pasar mengapresiasi upaya pemerintah.
Nafan mengungkapkan sejumlah, emiten yang akan terdampak penerapan PSBB ini salah satunya sekor yang berhubungan dengan wisata, taman rekreasi, dan hiburan.
Sepekan ini, ia memproyeksikan IHSG masih bisa bergerak di zona positif dengan support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.778,71 hingga 4.865,27.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.097,14 hingga 5.172,37.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang diprediksi akan memutuskan 7-Day Reverse Repo Rate (7DRR) pada level 4% menjadi salah satu katalis positif pada minggu depan," kata Nafan ketika dihubungi, Minggu (13/9/2020).
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee juga menyatakan, penerapan PSBB di Jakarta menjadi perhatian pelaku pasar.
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada Rabu (9/9/2020) tentang penerapan PSBB mulai 14 September 2020 menjadi sentimen negatif bagi pasar.
"Pelaku pasar akan mencermati perkembangan penerapan PSBB dan bila terjadi secara ketat diperkirakan akan menganggu pemulihan ekonomi yang sedang terjadi," ungkapnya dalam rilis yang diterima Kontan, Minggu (13/9/2020).
Baca: Prediksi Analis Tentang Pergerakan IHSG Pekan Ini, Diwarnai FOMC dan RDG Bank Indonesia
Hans mengingatkan, apabila dana asing masih mengalir keluar dan nilai tukar rupiah masih melemah, pelaku pasar perlu berhati-hati akan peluang koreksi lebih dalam.
Ia menebak, pasar saham terlihat akan sangat berhati-hati memasuki PSBB pada Senin (14/9/2020).
Baca: PSBB Total Berlaku Mulai Hari Ini, Transjakarta Hari Ini Beroperasi Normal
Pasar peluang konsolidasi cenderung melemah di pekan depan dengan perkiraan Support di level 4,878 sampai 4,712 dan resistance di level 5,084 sampai 5,256.
Hans menyarankan pelaku pasar lebih baik melakukan penjualan lebih dahulu ketika pasar menguat untuk mengantisipasi dampak negatif penerapan PSBB pada perekonomian.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul PSBB Jakarta berlaku, IHSG masih berpotensi menguat