Tanda-tanda Indonesia Masuk Jurang Resesi Sudah Terbaca Sejak Awal Tahun
Tanda-tanda resesi memang sebenarnya sudah ada sejak awal tahun dan perekonomian Indonesia menjadi tumbuh negatif.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menilai, perekonomian Indonesia masih memiliki harapan pada kuartal IV 2020 meski dua kuartal berturut-turut yakni di kuartal II dan III mengalami minus.
"Harapannya kuartal IV, perekonomian kita itu tentunya akan membaik apa tidak. Ini yang menjadi fokus ke depan sebenarnya," ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (25/9/2020).
Febrio menyampaikan, tanda-tanda resesi memang sebenarnya sudah ada sejak awal tahun dan perekonomian Indonesia menjadi tumbuh negatif alias menjadi minus 5,32 persen saat memasuki kuartal II (April-Juni) 2020.
Baca: Kepala BKF Pertama Kali Lihat Resesi Saat Krisis 1998
"Memang kita resesi sudah sepanjang tahun ini. Nah kalau kita lihat kuartal II minus 5,32 persen, lalu katakanlah nanti pada kuartal III ini antara minus 2,9 persen sampai minus 1 persen atau negatif, tapi sudah membaik dibandingkan kuartal II," katanya.
Baca: Resesi Tidak Hanya Ekonomi yang Minus Selama 2 Kuartal, Begini Penjelasan Lengkap Kemenkeu
"Kuartal IV harapannya lebih baik lagi walaupun secara keseluruhan 2020 kita lihat memang ada di teritori negatif. Jadi, memang kita kontraksi alias resesi," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.