Awal Bulan Oktober 2020, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 14.835 per Dolar AS, Naik 0,30 persen
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup menguat ke Rp 14.835 per dolar AS atau 0,30 persen pada Kamis (1/10/2020).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup menguat ke Rp 14.835 per dolar AS pada Kamis (1/10/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah menguat 0,30 persen dari penutupan Rabu (30/9/2020), yakni Rp 14.880 per dolar AS.
Di Asia, rupiah menguat bersama mayoritas mata uang lainnya, sebagaimana dilansir Kontan.co.id.
Di mana Won Korea memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan kenaikan 0,69%.
Disusul rupee India yang naik 0,50%, yuan China naik 0,36%, rupiah menguat 0,30%, ringgit Malaysia menguat 0,18%, dan dolar Singapura menguat 0,16%.
Selanjutnya, dolar Taiwan menguat 0,13% dan pesso Filipina menguat 0,08% terhadap dolar AS.
Baca: Harga Emas Antam Awal Oktober 2020: Turun Rp 3.000, Capai Rp 1.013.000 per Gram
Sementara itu yen Jepang, baht Thailand dan dolar Hong Kong melemah terhadap dolar AS dengan pelemahan masing-masing 0,07%, 0,003% dan 0,003%.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 93,78, turun dari sehari sebelumnya yang ada di 93,88.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.876 per dolar AS.
Sementara Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada Rp 14.875 per dolar AS.
Kurs jual berarti pihak bank menjual dolar AS pada posisi ini.
Untuk kurs beli BCA adalah Rp 14.845 per dolar AS.
Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dolar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini.
Lantas, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di 5 bank besar?