Situasi Pelik, Kafe dan Resto Mulai Tutup Permanen di Mal Kelas Menengah
Kendala yang dihadapi kafe dan restoran utamanya karena tidak dapat melayani take away, sedangkan di Jakarta diterapkan larangan dine in.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyampaikan kafe dan restoran mulai berguguran di pusat perbelanjaan atau mal.
Kendala yang dihadapi kafe dan restoran utamanya karena tidak dapat melayani take away, sedangkan di Jakarta diterapkan larangan dine in.
"Yang tidak bisa melayani delivery order akan tutup sementara dan 20 persen akan tutup permanen lebih banyak di mall kelas menengah," kata Alphonzus saat dihubungi Tribunnews, Jumat (9/10/2020).
Namun begitu, dia enggan menyampaikan kafe dan restoran apa saja yang akan eksodus akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Baca: Pengusaha Minta Larangan Makan di Tempat bagi Restoran dan Kafe Dicabut
Baca: Kafe di Bekasi Disegel Petugas Setelah Foto Kerumunan Pengunjung Nikmati Musik Tanpa Masker Viral
Kafe dan resto yang berguguran, menurutnya, sudah pasti akan memberatkan pengelola mall.
Alphonzus meminta pengusaha mall tetap berupaya keras bertahan dalam kondisi sulit ini.
"Akan menjadi sulit kalau para penyewa banyak yang berguguran. Kelangsungan Pusat Perbelanjaan dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah kelangsungan para penyewanya," urai dia.
Dia menambahkan para pelaku usaha dan khususnya pusat perbelanjaan Indonesia telah merasakan resesi ekonomi sejak beberapa bulan terakhir di mana tingkat kunjungan merosot tajam akibat hanya diperkenankan beroperasi secara terbatas.
“Pusat perbelanjaan semakin bertambah buruk akibat daya beli masyarakat yang merosot sangat tajam. Ditambah Indonesia harus memasuki masa resesi ekonomi dalam kondisi usaha yang sedang terpuruk," tutupnya.