Perjalanan 60 tahun Shinkansen yang mengubah Jepang
Reporter BBC Paul Carter membagikan cerita perjalanannya menjelajah kota-kota kecil di Jepang menggunakan kereta cepat Shinkansen.…
Saya berdiri di peron 19 Stasiun Tokyo, pusat transportasi yang sibuk sekaligus megah di Jepang. Di tempat ini, tepatnya 60 tahun lalu, kereta Shinkansen pertama berangkat menuju kota pelabuhan, Osaka.
Dengan bentuk serupa hidung miring yang khas dan lekukan aerodinamis yang memukau, kereta berkecepatan tinggi pertama di dunia ini dikenal dengan cepat ke seantero bumi.
Kereta ikonik itu mendapat julukan kereta peluru, atau bullet train dalam bahasa Inggris.
Kereta ini memiliki rute yang disebut pelancong sebagai "Rute Emas", yang terbentang antara Tokyo dan Osaka. Nama lainnya jalur Tokaido Shinkansen.
Para penumpang yang menggunakan jalur ini bisa menyaksikan kemegahan Gunung Fuji dan ibu kota kuno Kyoto dalam waktu kurang dari dua setengah jam.
Di tengah keramaian orang yang naik dan turun kereta Shinkansen (yang terkenal dengan ketepatan waktunya), saya bertemu dengan Naoyuki Ueno.
Dia adalah mantan masinis Shinkansen yang sekarang menjadi eksekutif senior di Central Japan Railway Company.
Ueno bilang sejak Shinkansen diperkenalkan, kereta ini sudah mengangkut 6,8 miliar penumpang di seluruh Jepang.
"Saya bangga dengan Shinkansen," katanya.
"Sebagai warga Jepang, saya bangga."
Sejak rute pertama dibuka pada 1964, jaringan Shinkansen telah berkembang pesat.
BBC News Indonesia
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.