Terdampak Covid-19, Industri Pengolahan Tertekan Hingga Minus 2,4 Persen
Agus Gumiwang mengakui pandemi virus corona (Covid-19) yang masih berlangsung saat ini memang memberikan dampak buruk bagi perekonomian
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengakui pandemi virus corona (Covid-19) yang masih berlangsung saat ini memang memberikan dampak buruk bagi perekonomian, termasuk sektor industri nasional.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat meluncurkan kegiatan seminar dan kompetisi berbasis teknologi 'Startup4Industry 2020' yang digelar secara virtual, Rabu (14/10/2020) siang.
"Pandemi Covid-19 ini membawa tekanan sangat berat bagi industri nasional," ujar Agus.
Baca juga: Startup4Industry 2020, Wujud Pentingnya Inovasi dan Teknologi dalam Dunia Industri
Ia kemudian menyebut tekanan yang disebabkan pandemi pun berdampak pada industri pengolahan untuk periode akhir tahun ini.
"Pada buku kedua nota keuangan beserta Perencanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara 2020, temuan industri pengolahan di akhir 2020 ini diprediksi akan tertekan sampai pada -0,5 sampai -2,4 persen," jelas Agus.
Kendati demikian, pemerintah optimistis industri satu ini akan mengalami pertumbuhan positif pada tahun depan.
"Namun kita optimis pada tahun 2021 nanti kinerja industri pengolahan diperkirakan akan mampu tumbuh sebesar antara 4,7 persen sampai dengan 5,5 persen," kata Agus.
Agus menambahkan, pemerintah pun telah menetapkan target program substitusi impor sebesar 35 persen pada 2022 melalui Kementerian Perindustrian.
Dalam upaya mencapai target program subtitusi impor di masa pandemi ini, pemerintah memanfaatkan peran teknologi dan inovasi demi menciptakan peluang ekonomi di tengah keterbatasan sosial.
"Upaya kami dalam substitusi impor ini diharapkan tidak hanya menyentuh pada sektor atau pada hal produk saja, tapi juga bisa menyentuh berkaitan dengan penggunaan teknologi itu sendiri," pungkas Agus.