IMF: Pandemi Covid-19 Bikin Orang Miskin Makin Miskin, dan yang Kaya Makin Kaya
IMF telah merevisi prediksinya terkait pertumbuhan global untuk tahun 2020 dan memperkirakan fase pemulihan ekonomi yang lebih lama akibat Covid-19.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - International Monetary Fund (IMF) telah merevisi prediksinya terkait pertumbuhan global untuk tahun 2020 serta memperingatkan akan adanya proses pemulihan yang lama, tidak merata dan tidak pasti akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Prospeknya diperkirakan akan memburuk secara signifikan pada beberapa pasar di negara berkembang.
Dikutip dari Russia Today, Kamis (15/10/2020), CEO Transformity Research Tobin Smith menyampaikan sarannya terkait apa yang dapat dilakukan untuk meredakan krisis global akibat pandemi ini.
"Dalam jangka pendek, jika kita benar-benar mengkoordinasikan upaya, kita bisa mengumpulkan 1 hingga 2 triliun dolar Amerika Serikat (AS) dari apa yang kita sebut 'obligasi hijau' yang didukung oleh proyek energi berkelanjutan dan tahan lama," kata Smith.
Baca juga: Prediksi IMF, Ekonomi India Akan Bangkit Paling Cepat dari Krisis Covid-19
Ia pun mengakui masa pandemi ini memang telah mempengaruhi kehidupan semua orang, bukan hanya pada satu negara saja, namun di semua negara.
"Sayangnya, dalam situasi seperti ini yang miskin semakin miskin, yang kaya semakin kaya," tegas Smith.
Baca juga: IMF: Lockdown Kebijakan Paling Efektif Pulihkan Ekonomi yang Dihantam Covid-19
Smith pun berbicara mengenai sebuah program yang ada di AS, program ini biasanya membawa orang Afrika ke negara itu untuk menjalani masa pendidikan, namun sekarang ada Undang-undang (UU) yang melarangnya.
"Semua negara di seluruh dunia harus membantu orang miskin keluar dari krisis, hanya dengan begitu kita akan memiliki ekonomi yang lebih baik untuk semuanya," jelas Smith.