Lindungi Mitra dan Pelanggan dari Kejahatan Magis, Gojek Hadirkan Dua Sistem Verifikasi Keamanan
Kasus kejahatan social engineering atau manipulasi psikologis (Magis), kerap terjadi di masyarakat.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kejahatan social engineering atau manipulasi psikologis (Magis), kerap terjadi di masyarakat.
Kasus seperti ini, bertujuan untuk mendapatkan kode rahasia target dan menguras habis saldo uang elektronik ataupun yang ada di rekening.
Baca juga: Gojek Terus Berkomitmen Memproteksi Mitra dan Pelanggan dari Kejahatan Digital
Kejahatan ini biasanya melakukan tipu daya agar target mau menyerahkan kode rahasia seperti One Time Password (OTP) dan nomor rekening melalui telepon maupun pesan singkat dengan mengatasnamakan pihak e-commerce ataupun bank.
Sadar akan kejahatan seperti Magis, Gojek berupaya melakukan perlindungan bagi pengguna maupun mitranya dengan menghadirkan dua sistem keamanan verifikasi.
"Kami sangat menjaga keamanan data pengguna, dengan melakukan dua sistem verifikasi keamanan yaitu OTP dan PIN," ucap GoPay Head of IT Governance, Risk and Compliance, Information Security Ganesha Saputra dalam diskusi virtual, Jumat (16/10/2020).
Selain itu Ganesha juga menyebutkan, telah melengkapi beberapa layer keamanan seperti penggunaan machine learning untuk mendeteksi penipuan Magis ini.
"Tetapi untuk melindungi data pengguna terkait kejahatan Magis ini, tidak bisa dilakukan sendiri oleh Gojek. Melainkan butuh peran serta masyarakat, untuk memutus tindak kejahatan ini," kata Ganesha.
Masyarakat menurut Ganesha, harus teredukasi agar tindak kejahatan ini tidak menyebar luas. Edukasi seperti tidak memberikan kode apapun kepada pihak asing yang mengatasnamakan Gojek maupun pihak lain.
"Masyarakat juga harus memastikan, apakah informasi yang diterima itu betul dengan melakukan konfirmasi kepada pihak resmi," ujar Ganesha.
Gojek sendiri, lanjut Ganesha, melakukan campaign untuk pengguna dan mitranya agar terhindar dari kejahatan Magis ini.
"Campaign ini disebut JAGA. JAGA sendiri adalah singkatan dari J (Jangan transaksi di luar aplikasi), A (Amankan data pribadi), G (Gunakan PIN untuk Bertransaksi) dan A (Adukan hal yang mencurigakan kepada layanan pelanggan dan pihak berwajib jika menjadi korban penipuan," ucap Ganesha.