Mengutip IMF, Sri Mulyani Bilang Konstraksi Ekonomi Dunia Tidak Sedalam yang Diperkirakan
Update terakhir dari IMF adalah tahun 2020 kontraksinya tidak sedalam seperti yang diperkirakan pada Juni lalu sebesar minus 5,2 persen.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pekan ini Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia akan menggelar pertemuan tahunan.
Di pertemuan ini kedua lembaga akan merilis proyeksi terbaru perekonomian dunia.
"IMF akan mengeluarkan proyeksi terbaru mereka. Update terakhir dari IMF adalah tahun 2020 kontraksinya tidak sedalam seperti yang diperkirakan pada bulan Juni lalu kontraksinya diperkirakan minus 5,2 persen," ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (19/10/2020).
Sri Mulyani menjelaskan, IMF merevisi outlook yang dikeluarkan bulan Oktober ini bahwa kontraksi ekonomi dunia lebih rendah yaitu minus 4,4 persen.
Baca juga: IMF: Pandemi Covid-19 Bikin Orang Miskin Makin Miskin, dan yang Kaya Makin Kaya
Ini artinya menggambarkan di beberapa daerah, terutama di negara maju, mereka tampaknya sudah terjadi pemulihan ekonomi lebih cepat.
Pemulihan lebih cepat dari negara maju diperkirakan terjadi pada kuartal III 2020, meskipun sebelumnya kontraksi dalam sampai dua digit.
Baca juga: IMF: Lockdown Kebijakan Paling Efektif Pulihkan Ekonomi yang Dihantam Covid-19
"Pada bulan yang lalu saya menunjukkan kontraksi-kontraksi di semua negara, terutama negara-negara maju. Selain itu, juga bahkan negara berkembang mengalami kontraksi yang sangat-sangat dalam," kata Sri Mulyani.
Sementara, The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga melakukan revisi pertumbuhan ekonomi dunia pada September lalu dengan proyeksi pada 2020 minus 4,5 persen.
Disisi lain, Bank Dunia masih tetap pada perkiraannya Juni lalu yakni ekonomi dunia kontraksi 5,2 persen dan kalaupun ada revisi nanti biasanya pada awal tahun.
"Kalau kita lihat untuk tahun ini ada sedikit konvergensi dari outlook ekonomi dunia dari berbagai lembaga tersebut yaitu pada kisaran antara minus 4 persen hingga 5 persen," pungkasnya.