Pengamat: Masih Banyak Masyarakat yang Belum Memiliki Akses Terhadap Perbankan
Faktor yang membuat masyarakat belum terakses perbankan adalah infrastruktur yang hingga saat ini belum memadai
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Digital Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, saat ini masih banyak masyarakat yang belum terakses perbankan.
Menurutnya, faktor yang membuat masyarakat belum terakses perbankan adalah infrastruktur yang hingga saat ini belum memadai di beberapa daerah.
"Infrastruktur tersebut seperti akses internet, ketersedian layanan dan pengadaan yang belum memadai di Indonesia," ucap Nailul dalam webinar, Selasa (21/10/2020).
Baca juga: Perbankan Soal UU Cipta Kerja: Makin Banyak Bisnis, Makin Banyak Juga yang Dibiayai
Masyarakat yang berada di wilayah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan, lanjut Nailul , masih sangat sulit menjangkau perbankan karena akses pembangunan yang belum menyeluruh.
Ia menambahkan, pemerintah sendiri menargetkan agar 90 persen pendukung Indonesia pada 2024 memiliki akses ke sektor keuangan dan memiliki rekening di bank.
"Namun dengan berbagai hambatan yang ada, hal tersebut bisa terancam meleset. Untuk mencapai target tersebut, perlu peran pemerintah dengan industri jasa keuangan," kata Nailul.
Baca juga: REI Dorong Perbankan Syariah Lebih Agresif di Pembiayaan Perumahan
Kolaborasi dengan industri jasa keuangan ini, menurut Nailul , untuk menghadapi sejumlah hambatan yang terjadi di berbagai wilayah yang belum terjangkau akses perbankan.
"Kuncinya untuk bisa mencapai target 90 persen itu adalah kolaborasi. Kita optimis pada 2024 hal tersebut dapat tercapai, tapi tentunya butuh peran semua pihak untuk mewujudkannya," ujar Nailul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.