OJK: Penyaluran Kredit Masih Lemah, Bank Swasta Minus
Wimboh Santoso mengatakan, angka tersebut sayangnya melemah dibanding Agustus 2020 yang sebesar 1,04 persen yoy.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, sejalan dengan mambaiknya kinerja sektor riil, intermediasi sektor jasa keuangan pada September 2020 masih mampu tumbuh positif di level 0,12 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, angka tersebut sayangnya melemah dibanding Agustus 2020 yang sebesar 1,04 persen yoy.
Baca juga: OJK Waspadai Naiknya Kasus Covid-19 di Eropa hingga Pilpres AS
"Pelemahan penyaluran kredit, terutama oleh kelompok bank umum swasta nasional. Namun secara keseluruhan, kondisi yang sudah kelihatan adanya tanda-tanda positif, di mana pertumbuhan di bulan terakhir itu sudah positif," ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (2/11/2020).
Wimboh merincikan, penyaluran kredit perbankan tumbuh 0,16 persen pada September 2020 secara bulanan (month to month/mom).
"Kita cukup optimis secara month to month naik sebesar 0,16 persen, terutama ditopang oleh kredit bank milik pemerintah. Sementara, kredit bank umum swasta masih mengalami kontraksi month to month sebesar minus 0,27 persen," katanya.
Baca juga: OJK Ungkap Permodalan Bank Naik tapi Kualitas Penyaluran Kredit Menurun
Sementara itu, kredit di kategori BUKU II dan IV yang memiliki porsi sebesar 68 persen dari total kredit tercatat mampu tumbuh positif 0,16 persen secara yoy.
Adapun, Wimboh menambahkan, pertumbuhan kredit secara mtm juga tumbuh positif 0,16 persen untuk semua kategori BUKU, kecuali bank BUKU III minus 0,34 persen.
"Lalu, kredit bank BUMN mencatat pertumbuhan 0,56 persen dan di BPD 1,01 persen. Belum menguatnya permintaan kredit ini mencerminkan sikap masih kehati-hatian sektor swasta terutama terhadap bagaimana outlook ke depan," pungkasnya.