Dirut Garuda: Pandemi Covid-19 Bikin Animo Masyarakat Bepergian dengan Pesawat Turun Drastis
Pandemi Covid-19 menurunkan kepercayaan masyarakat menggunakan pesawat secara drastis.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebutkan, pandemi Covid-19 menurunkan kepercayaan masyarakat menggunakan pesawat secara drastis.
Ia juga mengungkapkan, bahwa pandemi ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan kesehatan saat menggunakan transportasi publik seperti pesawat.
Meski begitu, Irfan mengatakan, Garuda Indonesia tidak bisa berhenti terbang meski kepercayaan masyarakat terhadap angkutan udara menurun.
"Kami ini memiliki mandat untuk menyambungkan konektivitas wilayah Indonesia, maka harus terbang apapun kondisinya," ucap Irfan dalam diskusi virtual bersama Tribunnews, Selasa (3/11/20200.
Irfan menambahkan, Garuda Indonesia menjamin protokol kesehatan tetap berjalan dengan baik seperti physical distancing baik di dalam pesawat ataupun sebelum menaiki pesawat.
Baca juga: Garuda Maksimalkan Penerbangan Kargo demi Pertahankan Bisnis
"Kami memastikan physical distancing yang menjadi bagian protokol kesehatan tetap terjaga, mulai dari sebelum naik pesawat, di dalam pesawat dan mendarat," kata Irfan.
Menurut Irfan, hingga saat ini transportasi angkutan udara masih mewajibkan penumpang pesawat melampirkan surat negatif Covid-19 baik rapid test ataupun PCR.
Baca juga: Mulai Hari Ini Bandara Soekarno-Hatta Kembali Melayani Penerbangan Umrah
"Apabila lolos rapid test dan penumpang pesawat mengalami kondisi tubuh yang kurang sehat, kami akan melakukan reschedule penerbangannya untuk kenyamanan penumpang lain," kata Irfan.
Irfan juga memastikan, apabila di dalam pesawat lebih aman dibandingkan dengan transportasi publik lainnya karena ada teknologi HEPA.
"HEPA ini merupakan sistem sirkulasi udara, udara yang ada di kabin pesawat disirkulasi secara vertikal setiap dua sampai tiga menit sekali. Sehingga membuat udara di dalam pesawat bersih dari bakteri dan virus," ucap Irfan.