Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tanggapi Isu Boikot Produk Prancis, Danone Nyatakan Produknya Lahir dan Besar di Indonesia  

Penjualan ritel produk Danone terdampak di tingkat pedagang kecil yang menjual produk Danone secara eceran.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tanggapi Isu Boikot Produk Prancis, Danone Nyatakan Produknya Lahir dan Besar di Indonesia   
IST
Pabrik air mineral Aqua milik Danone di Klaten, Jawa Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi boikot produk asal Prancis terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia, menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. 

Menanggapi hal ini, Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan pihaknya akan terus beroperasi dengan tetap menyediakan produk-produk yang sejak awal memang lahir dibesarkan dan diproduksi di Indonesia.

"Kami akan tetap melanjutkan komitmen kami untuk melayani kebutuhan nutrisi dan hidrasi sehat melalui jutaan pedagang yang menjual produk kami di Indonesia dan disiapkan oleh hampir dari 15.000 karyawan kami di seluruh

," kata Arif Mujahidim dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (3/11/2020).

Arif menyebut berbagai produknya sudah lama dikembangkan dan diproduksi oleh tenaga kerja di Indonesia. Dia yakin produknya tetap akan dipercaya konsumen  di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Dia mengakui penjualan ritel produk Danone terdampak di tingkat pedagang kecil yang menjual produknya secara eceran.

Baca juga: MUI Ajak Umat Islam di Indonesia Boikot Semua Produk asal Prancis

"Yang terdampak lebih dulu dari hal ini tentu saja pedagang kecil dan para penjual eceran. Setelah terkena imbas Covid, lalu kemudian muncul hal seperti ini," kata dia.

"Jika terjadi boikot yang berlarut-larut, dapat mengakibatkan mereka semakin kehilangan pendapatan," ungkapnya.

Beberapa produk Danone di Indonesia antara lain biskuit, air mineral dan susu anak. Antara lain dengan merek Aqua dan SGM. Susu anak SGM mulai diproduksi tahun 1965.

Formula susu SGM pertama kali dibuat oleh tiga professor dari Fakultas Kedokteran UI dipimpinProfesor Palenkahu dan seorang ahli gizi dari RSCM dan diproduksi massal di pabrik PT Sari Husada Yogyakarta mulai 1968.

Pemilik Sari Husada kemudian menjual pabriknya dan berganti-ganti. Susu ini tetap diproduksi di pabrik Sari Husada Yogyakarta dan sejak tahun 1997 diproduksi juga di pabrik lainnya di Prambanan.

Dalam sejarahnya, susu SGM merupakan pelopor susu anak di Indonesia dan hingga saat ini terus menjalankan misinya menjadi susu anak yang dirancang untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak Indonesia dengan harga yang terjangkau.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas