Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Aprindo: Sweeping dan Boikot Produk Prancis Tekan Pertumbuhan Ekonomi

Aksi sweeping dan boikot terhadap produk-produk Prancis di took-toko ritel diprediksi akan menekan lagi pertumbuhan ekonomi

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
zoom-in Aprindo: Sweeping dan Boikot Produk Prancis Tekan Pertumbuhan Ekonomi
Tribunnews/Herudin
Keranjang belanja berisi produk Prancis yang diboikot di salah satu minimarket berbasis syariah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2020). Aksi boikot produk dari Prancis itu sebagai bentuk protes dan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dan melukai perasaan umat Islam di dunia. Tribunnews/Herudin 

Selain itu, menurut Roy, aksi sweeping dan boikot ini juga akan berdampak terhadap hampir 5.000 pekerja di semua perusahaan ritel anggota Aprindo, yang terdiri dari kasir, SPG, karyawan toko, gudang, dan kantor.

“Jadi kalau ada gerai yang tutup karena mengalami kerugian oleh ulah aksi itu, akan banyak karyawan yang dipecat. Pengangguran akan bertambah banyak,” tukasnya.

Aprindo tidak pernah mengeluarkan rekomendasi kepada para anggotanya untuk boikot atau menarik barang-barang produk Prancis.

“Kita memang mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti yang disampaikan pemerintah, tapi Aprindo tidak pernah mau menyerukan ke anggota seperti apa yang dikatakan ormas atau LSM untuk melakukan boikot,” ucapnya.

Kalaupun kondisinya karena daerah atau lingkungannya, demi menjaga kerukunan, Aprindo menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing anggota atau peritel untuk mengambil keputusan masing-masing untuk mereka menyimpan dan bukan menarik, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Tapi dari asosiasi jelas dalam statement kita mendukung pernyataan pemerintah yang mengecam. Jadi janganlah hendaknya aksi itu sampai menghalang-halangi masyarakat untuk belanja kebutuhan pokok mereka. Kepentingan masyarakat harus dilihat juga, jangan kepentingan kelompok saja yang diutamakan,” katanya.

Dia juga berharap hendaknya persoalan politik di negara-negara luar itu jangan dikait-kaitkan dengan persoalan bisnis yang ada di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Dikatakan, produk-produk Prancis yang ada di Indonesia itu investasinya sudah di Indonesia, pabriknya juga di Indonesia dan karyawannya sudah orang-orang Indonesia.

“Produknya itu kan sudah menjadi produk lokal, tapi kok diributkan seolah-olah itu dari Prancis. Jadi kenapa harus diboikot,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas