IHSG Menguat Sambut Kemenangan Biden, tapi Rawan Aksi Jual Pekan Depan
Potensi sengketa politik di AS juga membawa peluang pelaku pasar melakukan aksi ambil untung
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, pasar saham dunia, termasuk Indonesia di awal pekan ini mungkin menguat menyambut kemenangan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
Hans memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan terkena aksi jual atau ambil untung pada pekan depan.
"Tetapi, sesudah penguatan, sangat rawan mengalami aksi profit taking akibat kenaikan yang banyak pada pekan ini," ujarnya, Minggu (8/11/2020).
Selain itu, dia menjelaskan, potensi sengketa politik di AS juga membawa peluang pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.
"Karena itu, IHSG diprediksi bergerak di level resistance 5.381 sampai 5.500 dan support di level 5.246 sampai 5.161," kata Hans.
Baca juga: Cuan di Tengah Pilpres AS, IHSG Melesat 4 Persen Sepekan
Baca juga: Tembakannya saat Hendak Ditangkap Mengenai Seorang Bocah, Bandar Narkoba Ini Tewas Ditembak Polisi
Baca juga: Upaya Dosen Keperawatan UBK Antisipasi Kasus Baru Covid-19 di Pondok Pesantren di Bandung
Sementara dari dalam negeri, ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 resmi mengalami resesi dengan tumbuh negatif 3,49 persen. Tetapi menurutnya pertumbuhan ini lebih baik dari negative 5,32 persen pada kuartal II dan lebih baik dari banyak negara lain di dunia.
Di sisi lain, hasil pemilu AS membuat mata uang yang paling volatil terhadap dolar AS yakni yen, rupiah dan won mengalami penguatan.
"Potensi dana asing akan kembali masuk ke emerging market.
Obligasi pemerintah Indonesia juga berpotensi mendapatkan sentimen positif karena nilai tukar rupiah yang dianggap undervalued, biaya lindung nilai yang relatif rendah, dan yield US Treasury masih akan tetap rendah," pungkasnya.