Pemerintah Siapkan Desa Migran Produktif untuk Jamin Kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan, para pekerja migran Indonesia (PMI) merupakan pahlawan devisa nasional.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan, para pekerja migran Indonesia (PMI) merupakan pahlawan devisa nasional.
Para pekerja migran memberikan sumbangsih besar dalam menjaga kestabilan keuangan negara melalui penghasilan yang mereka dapatkan dan dikirim ke keluarganya di Indonesia.
Baca juga: Menaker Ida: Subsidi Gaji Disalurkan Hari Ini
Di sisi lain, kesejahteraan para para pekerja migran dan keluarga mereka belum semuanya membaik.
Menteri Ida menilai, masih banyak keluarga para pekerja migran Indonesia yang masih dalam taraf hidup kurang sejahtera.
Baca juga: Menaker Angkat Suara Soal 5 Gubernur yang Abaikan Surat Edaran UMP 2021
Selain itu, banyak anak dari keluarga pekerja migran Idonesia yang masa depannya dipertanyakan karena kurangnya kasih sayang dari orang tua mereka.
"Masalah-masalah tersebut seringkali dirasakan oleh para pekerja migran. Untuk mengatasi hal tersebut Kemnaker membuat strategi jitu dalam menjamin kesejahteraan para pekerja migran dengan membuat terobosan pengembangan konsep Desa Migran Produktif," ujar Menteri Ida Fauziyah dalam keterangan pers tertulisnya, Senin (9/11/2020).
Ida menjelaskan, untuk merealisasikan konsep Desa Migran Produktif, Kementerian Tenaga Kerja RI akan bekerjasama dengan berbagai kementerian/lembaga terkait.
Fokusnya, untuk memberdayakan, meningkatkan pelayanan, serta memberi perlindungan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dan pekerja migran di desa-desa yang menjadi kantong pekerja migran di berbagai daerah.
Caranya, melalui pemberian informasi ketenagakerjaan dan layanan migrasi untuk para pencari kerja dan menyediakan kegiatan-kegiatan produktif bagi purna pekerja migran dan keluarganya.
Program ini menurut Menteri Ida Fauziyah, dijalankan dengan mempertimbangkan pemanfaatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 46 potensi lokal.
Di program ini juga dibuat pula kegiatan community parenting agar anak-anak yang ditinggal orangtuanya bekerja ke luar negeri tidak kehilangan perhatian keluarga.
"Masyarakat desa juga diajak untuk mengelola hasil bekerja di luar negeri melalui koperasi Desmigratif," ungkap Menteri Ida Fauziyah.