Kemenristek: BPPT Punya Teknologi Tingkatkan Kandungan Natrium Klorida Garam
kualitas garam nasional dinilai masih kurang bagus untuk dijadikan bahan baku karena tidak sesuai standar garam industri.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semakin tingginya kebutuhan farmasi, kosmetik hingga tekstil membuat Indonesia kian membutuhkan garam industri.
Namun kualitas garam nasional dinilai masih kurang bagus untuk dijadikan bahan baku karena tidak sesuai standar garam industri.
Begitu pula jumlah produksinya yang tidak mampu mencukupi kebutuhan nasional.
Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Ali Ghufron Mukti mengatakan bahwa teknologi memiliki peranan penting dalam upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas komoditas satu ini.
Hal inilah yang sedang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di bawah Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
Tentunya untuk menekan angka impor garam yang masih tinggi dengan menerapkan teknologi yang bisa meningkatkan kandungan Natrium Klorida (NaCl) hingga di atas 93 persen.
"Kita memang harus (lakukan) pengembangan teknologi, makanya BPPT ini mengembangkan satu teknologi untuk merubah garam yang kualitasnya kurang, menjadi kualitas yang bagus, artinya bahwa NaCl nya lebih dari 93 persen," ujar Ghufron, di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/11/2020).
Jika tingkat kandungan NaCl garam produksi dalam negeri ini mencapai standar garam industri, maka tentunya secara otomatis bisa dimanfaatkan oleh berbagai industri.
"Sehingga garam industri bisa dimanfaatkan baik oleh industri ataupun juga keperluan-keperluan lain," kata Ghufron.
Menurutnya, jika garam yang diproduksi secara lokal ini memiliki kualitas yang baik, tidak menutup kemungkinan akan ada investor yang melirik.
"Bahkan kalau bisa ada investor yang bisa meningkatkan untuk memakai ini," jelas Ghufron.
Pemerintah memang terus mendorong ditingkatkannya produktivitas dan kualitas garam nasional agar bisa swasembada garam.
Saat ini kebutuhan terkait garam nasional kian meningkat, hal ini dipicu pertumbuhan penduduk dan berkembangnya industri.