Harga Minyak Melonjak di Tengah Harapan Pada Vaksin Pfizer dan Sputnik V
Harga minyak mentah terus mengalami kenaikan pada hari Rabu kemarin, menyusul munculnya kabar pengembangan vaksin Covid-19.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Harga minyak mentah terus mengalami kenaikan pada hari Rabu kemarin, menyusul munculnya kabar vaksin Covid-19 yang berpotensi efektif dikembangkan di Rusia dan Amerika Serikat (AS).
Minyak mentah Brent melonjak di atas 45 dolar AS per barel, menandai kenaikan 15 persen dari minggu lalu.
Baik Brent maupun US West Texas Intermediate (WTI) naik hampir tiga persen pada Rabu, dengan perdagangan WTI pada 42,51 dolar AS per barel.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (12/11/2020), harga minyak meroket pada hari Senin lalu, setelah raksasa farmasi AS Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech mengumumkan bahwa vaksin mereka menunjukkan efektivitas lebih dari 90 persen dalam mencegah infeksi virus corona (Covid-19).
Baca juga: Satgas Pertimbangkan Beli Vaksin Pfizer, Tapi Tetap Harus Diuji Dulu
Kabar tersebut mendorong minyak mentah mengalami hari terbaiknya dalam beberapa bulan terakhir, melonjak lebih dari sepuluh persen.
Sementara Dana Kekayaan Kedaulatan Rusia (RDIF) pada Rabu kemarin juga mengatakan hasil awal dari uji klinis tahap tiga dan tahap akhir vaksin virus corona Rusia, yang disebut 'Sputnik V', menunjukkan kemanjurannya mencapai 92 persen.
Baca juga: Pasangan Ilmuwan di Balik Vaksin Covid-19 Kolaborasi BioNTech dan Pfizer
Rusia diklaim menjadi negara pertama yang mendaftar dan mendapat persetujuan pengembangan vaksin virus corona pada Agustus lalu.
Analis mengatakan bahwa begitu vaksin Covid-19 tersedia secara luas, perjalanan internasional pun dapat pulih.
Ketua sekaligus CEO Pernod Ricard Global Travel Retail Mohit Lal, mengatakan ia meyakini bahwa vaksin yang tersedia secara luas akan memulihkan kepercayaan konsumen terkait perjalanan.
"Besok, jika ada obat sederhana yang tersedia di mana-mana yang mencegah Covid-19 menjadi lebih dari flu biasa, anda akan melihat perjalanan kembali dalam waktu enam bulan," kata Lal.