Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indef: Kelola Ekonomi Sederhana, Jangan Cari Kambing Hitam dari Luar Negeri

Enny Sri Hartati mengatakan, pemerintah harus membuktikan jika skema Omnibus Law dalam Undang-undang (UU) Cipta Kerja bisa perkuat investasi.

Editor: Sanusi
zoom-in Indef: Kelola Ekonomi Sederhana, Jangan Cari Kambing Hitam dari Luar Negeri
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ratusan massa gabungan buruh dan mahasiswa kembali melakukan demonstrasi di sekitar patung Arjuna Wijaya Jakarta untuk menolak UU Cipta Kerja, Selasa (10/11/2020). Aksi yang mengambil momen hari pahlawan itu mendesak presiden untuk mengeluarkan Perppu pembatalan UU Cipta Kerja yang dinilai banyak merugikan rakyat. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, pemerintah harus membuktikan jika skema Omnibus Law dalam Undang-undang (UU) Cipta Kerja bisa perkuat investasi.

Menurut dia, Omnibus Law mesti terbukti konkret memacu sektor riil, padat karya, substitusi impor dan mendorong industri dasar.

Baca juga: Siapapun Presiden AS, Ekonom Sebut RI Tidak Bisa Maksimalkan Fasilitas Dagang

"Kita punya itu semua, hasil tambang, perkebunan, terutama industri dasar di petrokimia," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, Jumat (13/11/2020).

Enny menjelaskan, mengelola ekonomi Indonesia sebenarnya tidak susah kalau dilakukan secara profesional tanpa embel-embel politik.

Baca juga: Ekonom Indef: Biden Fokus Energi Ramah Lingkungan, Bisnis Minyak dan Batu Bara Sengsara

"Sesederhana itu mengelola ekonomi Indonesia. Ini dipolitisasi terus cari kambing hitam dari perang dagang Amerika Serikat dan China, peta perubahan kepemimpinan Joe Biden lah," katanya.

Padahal, dia menambahkan, jelas sekali struktur ekonomi Indonesia yang terintegrasi perdagangan dunia hanya 20 persen, sehingga tidak ngaruh dengan gejolak dari luar.

Berita Rekomendasi

"Sekarang yang harus diperbaiki adalah kesehatan fiskal kita. Kalau tidak, ini peluang terjadi instabilitas keuangan di Indonesia, ini mengundang berbagai peluang distorsi ke ekonomi kita di tengah pandemi Covid-19," pungkas Enny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas