Konsep Compact House Linaya Community Living Raih Penghargaan Internasional
Unit rumah Linaya Community Living didesain dengan konsep compact house sehingga dapat memiliki tiga kamar tidur plus satu kamar asisten rumah tangga
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memanfaatkan lahan atau tanah yang sempit yakni 60 meter persegi tidak menjadi masalah hadirkan rumah yang nyaman.
Faktanya, di atas sebidang lahan dengan luas 60 meter persegi, namun setiap unit Linaya Community Living yang didesain oleh Delution mampu menghadirkan 3 ruangan plus satu kamar asisten rumah tangga.
"Rumah dirancang untuk mampu mengakomodir ruang yang dibutuhkan oleh sebuah keluarga," kata Angga Sadikin, Chief Operation Officer Delution Land dalam keterangannya, Jumat (13/11/2020).
Unit rumah Linaya Community Living didesain dengan konsep compact house sehingga dapat memiliki tiga kamar tidur plus satu kamar asisten rumah tangga (ART).
Juga memiliki dua kamar mandi, area ruang keluarga dan ruang makan, serta rooftop cantik-sebuah fasilitas istimewa yang sangat jarang dimiliki oleh unit rumah compact lainnya di Indonesia.
"Kami sadar betul memiliki luasan lahan yang sangat terbatas, sehingga pemanfaatan setiap jengkal ruang di unit rumah Linaya Community Living harus dimanfaatkan secara maksimal," katanya.
Keterbatasan itu juga menjadi alasan kami untuk memaksimalkan desain interiornya sehingga setiap unit rumah yang berkonsep compact house ini dirancang untuk memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang baik," ujar Angga.
Konsep compact house memang sangat terlihat dari pemanfaatan ruang dalam rumah ini, seperti meja makan yang dapat dilipat hingga tangga yang didesain melingkar untuk menghemat space namun tetap menonjolkan unsur estetika.
Saat ini, Delution Land masih memasarkan hunian di cluster perumahan 30 unit yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan itu.
Selain itu Linaya Community Living yang menghadirkan konsep hunian unik dan ikonik namun tetap humanis, juga memiliki desain tampak yang berbeda serta turut dilengkapi dengan utilitas smart home system.
"Linaya Community Living memang ingin menghadirkan konsep hunian yang lebih mengutamakan interaksi sosial di dalamnya.
Menumbuhkan kembali hunian yang ramah dan humanis di tengah kota," Angga menjelaskan.
Linaya Community Living sendiri merupakan sebuah pilot project yang dikembangkan oleh Delution Land.
Pengembang yang merupakan bagian dari The Delution Company hadir untuk memberikan proyek properti yang ikonik dan menarik.
Melalui intervensi karya arsitekturnya, Delution Land menghadirkan kualitas properti yang membawa kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik.
Linaya Community Living, sukses meraih penghargaan internasional untuk kategori Small Architecture di ajang Architecture MasterPrize.
Architecture MasterPrize merupakan sebuah ajang penghargaan internasional di bidang arsitektur, lanskap dan desain interior yang diprakarsai oleh Farmani Group yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat.