Dihantam Covid-19, Pendapatan Maskapai EasyJet Anjlok 52 Persen
EasyJet harus menelan kenyataan pahit, karena mengalami penurunan pendapatan lebih dari 50 persen pada kuartal III
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM - Maskapai penerbangan EasyJet harus menelan kenyataan pahit, karena mengalami penurunan pendapatan lebih dari 50 persen pada kuartal III 2020 akibat dihantam pandemi Covid-19.
Mengutip laman situs The Guardian pada Rabu (18/11/2020), pendapatan maskapai Easyjet sepanjang 2020 hanya sebesar 3 miliar poundsterling.
Angka tersebut menurun 52 persen jika dibandingkan dengan pendapatan EasyJet pada 2019.
Penurunan ini juga disebut karena anjloknya penumpang hingga 50 persen akibat pandemi Covid-19.
Nilai saham EasyJet juga dilaporkan mengalami penurunan sebesar 45 persen pada awal 2020.
Saat ini maskapai tersebut hanya mengandalkan pendapatan dari jumlah penerbangan yang ada, dan berharap okupansi penumpang dapat meningkat.
Tetapi CEO EasyJet Johan Lundgren mengatakan, perusahaan sangat optimis untuk mendapatkan keuntungan dari fase pemulihan dengan nilai daya tarik merek dan kepercayaan yang diberikan.
"Kami menilai nilai uang yang kami wakili memberikan dasar yang baik untuk dapat bangkit dari keterpurukan ini," ucap Johan.
Menurutnya, dengan adanya pembatasan perjalanan ini justru akan meningkatkan permintaan yang terpendam untuk melakukan perjalanan menggunakan angkutan udara.
Di sisi lain, maskapai EasyJet merasa angin segar akan segera datang karena adanya jawaban vaksin Covid-19 yang memberikan hasil yang cukup baik.
Pengembangan vaksin oleh Moderna contohnya, yang mengumumkan vaksin virus Corona yang dikembangkannya efektif membunuh virus lebih dari 94 persen.
"Berita tentang vaksin ini sangat bagus dan saya pikir ini akan sangat membantu, untuk meningkatkan permintaan dan kepercayaan orang untuk membuat rencana perjalanan," kata Johan.