China: Globalisasi Ekonomi Tak Bisa Diubah, Tak Ada Negara Manapun yang Bisa Menutup Pintu
Xi Jinping mengatakan, saat ini globalisasi ekonomi telah menjadi tren yang tidak dapat diubah, tidak ada negara dapat mengembangkan dirinya sendiri.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping menegaskan keterbukaan memungkinkan suatu negara untuk maju, sementara keterasingan menahannya.
Dia mengatakan, saat ini globalisasi ekonomi telah menjadi tren yang tidak dapat diubah dan tidak ada negara dapat mengembangkan dirinya sendiri dengan menutup pintu.
"China sudah sangat terintegrasi ke dalam ekonomi global dan sistem internasional. Kami tidak akan membalikkan arah atau melawan tren historis dengan "memisahkan" atau membentuk lingkaran kecil untuk mencegah orang lain keluar," ujarnya dalam acara 'APEC Dialogues Malaysia 2020' secara virtual, Kamis (19/11/2020).
Sementara itu, dengan China memupuk paradigma pembangunan baru maka tidak mengejar sirkulasi yang tertutup, tetapi terbuka dan saling memperkuat sirkulasi domestik dan internasional.
Baca juga: Airlangga: Sama Seperti Indonesia, Ekonomi Dunia Recovery
Xi Jinping menjelaskan, paradigma pembangunan baru akan memungkinkan China untuk sepenuhnya membuka potensi pasarnya dan menciptakan permintaan yang lebih besar untuk negara lain.
Baca juga: Negaranya Diklaim Memimpin Kebangkitan Ekonomi Global Pasca Pandemi, PM Modi: India Menanti Kalian
PDB per kapita China, lanjutnya, telah mencapai 10.000 dolar Amerika Serikat (AS) dan populasi berpenghasilan menengah telah melebihi 400 juta jiwa.
"Banyak lembaga internasional proyeksikan bahwa pasar ritel China akan mencapai ukuran 6 triliun dolar AS tahun ini. Ini seiring pertumbuhan ekonomi China, orang-orang kami tentu ingin menjalani kehidupan yang lebih baik," kata Xi Jinping.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.