Bukukan Marketing Sales Rp 642 Miliar dan Luncurkan Intiland Youth Panel
Adapun sebagai langkah antisipasi untuk kebutuhan tersebut, emiten melakukan beberapa pengembangan baru di proyek-proyek perumahan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Intiland Development Tbk (DILD) merevisi target pra penjualan atau marketing sales untuk tahun ini menjadi Rp 1 triliun dari yang awalnya sebesar Rp 2,5 triliun.
Revisi ke bawah dari target pra penjualan ini dilakukan karena dampak dari pandemi virus corona (Covid-19).
Untuk merealisasikan target marketing sales baru tersebut, DILD menyasar ceruk pasar rumah tapak.
Alasannya, segmen ini masih bergerak walau ada pandemi.
Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi menjelaskan, pasar properti secara umum mengalami tekanan cukup berat akibat pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020.
Kondisi ini terefleksi ke penjualan DILD yang mengalami kontraksi dan penurunan lantaran konsumen cenderung menunda pembelian properti.
Baca juga: Selama Pandemi, Penjualan Rumah Tapak di Proyek Perumahan Intiland Meningkat
"Sampai akhir September 2020, nilai marketing sales Intiland baru Rp 642 miliar.
Adapun jumlah tersebut belum termasuk pendapatan berkelanjutan atau recurring income yang sebesar Rp 437 miliar.
Namun, jika dibandingkan perolehan marketing sales hingga triwulan III 2019, terjadi penurunan sebesar 25% yoy," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (19/11/2020).
Mempertimbangkan situasi tersebut dan memperhatikan daya serap pasar, Intiland merevisi target marketing sales menjadi Rp 1 triliun.
Ini membuat target marketing sales pada kuartal IV saja ada di kisaran Rp 500-Rp 600 miliar.
Upaya DILD untuk meraih target marketing sales ini adalah dengan fokus pada stok dari proyek-proyek berjalan.
Baca juga: Rumah Tapak Fully Furnished Jadi Tren Baru Hunian di Kawasan Penyangga Jakarta
Theresia mengatakan meskipun dampak pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun Intiland melihat ada ceruk-ceruk pasar yang masih bergerak, khususnya pada segmen produk rumah tapak (landed house).
"Penjualan di proyek perumahan masih relatif ada, meskipun tidak sebanyak dulu dan sebagian besar konsumennya adalah pembeli akhir," kata Theresia.
Adapun sebagai langkah antisipasi untuk kebutuhan tersebut, emiten berkode saham DILD ini melakukan beberapa pengembangan baru di proyek-proyek perumahan.
Theresia memaparkan beberapa bulan lalu Intiland Development meluncurkan klaster Dandelion di Graha Natura, Surabaya dan lebih dari 70% berhasil terjual.
Kemudian di perumahan Talaga Bestari Tangerang, DILD meluncurkan dua tipe baru dan juga mendapat sambutan baik dari pasar.
Pada bulan Oktober ini, Theresia mengklaim DILD juga sukses meluncurkan klaster Sierra di perumahan Serenia Hills, Jakarta Selatan.
Luncurkan Intiland Youth Panel dan I AM Community
Intiland Development juga meluncurkan Intiland Youth Panel dan I AM Community sebagai salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang ditujukan untuk anak-anak muda atau kelompok generasi milenial.
Melalui program Intiland Youth Panel, Perseroan mengambil inisiatif untuk mensosialisasikan sektor properti dan menyelenggarakan beragam aktivitas edukasi properti kepada anak-anak muda sejak dini.
Theresia Rustandi mengatakan, pembentukan program Intiland Youth Panel menjadi salah satu wujud tanggung jawab Perseroan sebagai developer properti.
Pengenalan industri dan investasi properti kepada anak-anak muda menjadi langkah strategis dalam rangka membangun industri secara berkelanjutan dan selaras dengan visi perusahaan untuk memberikan peluang kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang nyaman.
“Sebagai industri strategis, keberlanjutan industri menjadi fokus penting bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk Intiland sebagai developer. Bagaimana memastikan anak-anak muda dan kelompok milenial ini paham tentang properti, mengerti investasi properti dan mampu berinvestasi atau membeli produk properti adalah sebuah langkah penting, karena mereka adalah konsumen masa depan,” kata Theresia lebih lanjut.
I AM Community adalah sebuah komunitas yang beranggotakan anak-anak muda dari berbagai latar belakang pendidikan dan wilayah. Komunitas ini memfokuskan program dan kegiatannya pada aktivitas edukasi, keahlian, pengembangan personal, dan motivasi mengenai industri dan investasi properti.
Dirintis sejak tahun 2018, komunitas dengan slogan ‘I AM Smart, I AM Capable!’ ini berkembang pesat dan keanggotaannya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Para anggotanya berasal dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi dari sejumlah perguruan tinggi, antara lain seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Sebelas Maret, London School of Public Relations Jakarta, Universitas Moestopo, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Pelita Harapan.
Program I AM Talent
Seiring dengan perkembangannya, I AM Community secara aktif sukses menggelar berbagai aktivitas program, baik secara langsung maupun melalui daring. Aktivitas-aktivitas yang diselenggarakan mengangkat beragam tema menarik dan melibatkan peserta dari berbagai kota di Indonesia.
Monica Tanata, pendiri & Chief Executive Officer I AM Community, memaparkan salah satu program utama saat ini adalah I AM Talent, sebuah ajang pemilihan dan pelatihan bagi Brand Ambassador dan Duta.
Proses seleksi dan rangkaian program-programnya diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan Instagram selama tiga bulan, sejak bulan Agustus sampai November 2020.
Program yang menyasar kelompok usia milenial ini memberikan beragam jenis pelatihan dan metode- metode pengembangan diri yang bermanfaat bagi para pesertanya.
Baca juga: Tak Ingin Kebakar Cemburu Kedekatan Nikita Mirzani & Fero Walandouw, Susan Sameh Doakan Mantan Nikah
Program-program yang diselenggarakan antara lain mengenai pengembangan personal seperti grooming, personal branding, public speaking, kerjasama tim, pengembangan jejaring, dan kepemimpinan, serta edukasi mengenai konten di media sosial, pengembangan karier, dan tentunya pemahaman mengenai investasi dan industri properti.
“Program ini secara khusus dirancang dan menyasar kepada generasi milenial. Mereka dapat belajar mengenai bagaimana cara mengembangkan potensi diri dan karier secara efektif, mampu mendayagunakan perkembangan sosial media, dan paham serta berani melakukan investasi properti sejak usia muda,” kata Monica.
Program I AM Talent secara spesifik memotivasi dan mengajak generasi milenial yang memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi untuk belajar hal-hal baru.
Menurut Monica, dengan mengusung tema ‘Millennials Breakthrough’, program I AM Talent dikemas untuk memberikan keyakinan bagi generasi milenial bahwa mereka adalah generasi yang mampu dan memiliki kesempatan melakukan perubahan.
Mereka diharapkan dapat memanfaatkan setiap peluang sejak usia muda sebagai agent of change dengan mengembangkan setiap potensi serta kemampuannya secara optimal untuk membawa perubahan yang lebih baik. (KONTAN/Arfyana Citra Rahayu/*)