Menkeu Sri Mulyani ke Pemimpin Dunia: Pembalikan Ekonomi Masih Sangat Rapuh
satu hal yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 adalah financial track sebagai upaya untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, satu hal yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 adalah financial track sebagai upaya untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor, yang disiarkan secara virtual.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: IMF dan Bank Dunia Beri Keringanan Cicilan Utang hingga 2021
"Fokus dari pembahasan di dalam financial track menyangkut pertama bahwa Covid-19 telah menyebabkan dampak yang sangat sangat luar biasa di berbagai negara. Oleh karena itu, semua negara melakukan kebijakan bersama-sama untuk menangani Covid dan mengembalikan perekonomian agar pulih kembali," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima, Minggu (22/11/2020).
Baca juga: Rizal Ramli Mendadak Mengeblok Akun Twitter Staf Khusus Sri Mulyani, Ada Apa?
Menurut dia, dukungan kebijakan perekonomian dan keuangan terutama di bidang fiskal, moneter, dan regulasi di bidang sektor keuangan perlu dilakukan dan terus dilakukan.
"Meskipun pada kuartal ketiga banyak perekonomian di negara G20 sudah menunjukkan adanya pembalikan. Namun, itu masih sangat awal dan masih sangat rapuh," kata Sri Mulyani.
Karena itu, dia menambahkan, dalam pembahasannya agar kebijakan-kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi tetap dilakukan dan jangan ditarik terlalu dini.
Artinya kebijakan fiskal, moneter, dan regulasi sektor keuangan harus tetap dijalankan sampai ekonomi betul-betul pulih secara kuat.
"Dalam financial track juga dibahas mengenai pembiayaan dari vaksin Covid-19 yang tentu memakan resources yang sangat besar. Dalam hal ini dibahas mengenai bagaimana negara-negara terutama negara berkembang bisa mendapatkan akses vaksin," pungkas Sri Mulyani.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.