Hingga Oktober, Nilai Kontrak Baru Waskita Mencapai Rp 15 Triliun
Waskita Karya meraih nilai kontrak baru hingga Oktober 2020 sebesar Rp 15 triliun
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk meraih nilai kontrak baru hingga Oktober 2020 sebesar Rp 15 triliun dari target sampai dengan Desember 2020 sebesar Rp 26 triliun.
Nilai kontrak baru tersebut berasal dari proyek Pengembangan Bisnis, Pemerintah, BUMN, dan Swasta, sehingga total kontrak yang dikelola sampai dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp 65 triliun.
Waskita pun terus berusaha mendapatkan proyek-proyek baru agar ke depan menjadi berimbang antara pengembangan bisnis (investasi) dengan proyek-proyek eksternal.
Proyek-proyek eksternal tersebut di antaranya berasal dari pemerintah, BUMN, swasta, dan luar negeri.
Baca juga: Hingga Oktober 2020, Waskita Beton Precast Catat Kontrak Baru Rp 1,68 Triliun
Hal itu dilakukan untuk memperkuat arus kas dengan target bisa menyumbang 50 persen terhadap total kontrak baru setiap tahun.
“Proyek yang sifatnya langsung dari eksternal sangat dibutuhkan untuk mendanai fixed cost perseroan setiap tahun,” ucap President Director PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Waskita Toll Road Dapat Pendanaan Rp550 Miliar dari Penerbitan RDPT Infrastruktur
Menurut Destiawan, saat ini Waskita juga sedang menyiapkan strategi restrukturisasi utang.
“Strategi pertama kami adalah menyelesaikan permasalahan arus kas akibat mundurnya rencana divestasi sebagai dampak wabah Covid-19 serta alokasi anggaran pemerintah yang diprioritaskan untuk penanganan Covid-19. Kemudian yang kedua adalah menjalankan restrukturisasi utang-utang bertenor pendek menjadi tenor panjang khususnya untuk investasi tol sehingga dapat melonggarkan kredit untuk kepentingan proyek-proyek eksternal,” kata Destiawan Soewardjono.
Strategi Waskita berikutnya menurut Destiawan adalah divestasi beberapa ruas tolnya. Divestasi itu bisa dalam bentuk penjualan seluruh kepemilikan sahamnya di sebuah konsesi ruas tol.
"Selain itu bisa juga melalui reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Kami tetap melanjutkan rencana divestasi setidaknya empat ruas tol dalam waktu dekat. Akibat pandemi Covid-19 pelaksanaannya mundur dari target semula dan kami terus berusaha untuk bisa segera teratasi," ujarnya.
Strategi lainnya adalah Program Peningkatan Human Capital akan terus ditingkatkan untuk menunjang program pengembangan perusahaan. Peningkatan tersebut dilaksanakan dengan berlandaskan budaya AKHLAK atau Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
"Strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan inovasi dan kreasi seluruh insan Waskita Karya," ucap Destiawan.
Terakhir, Destiawan mengungkapkan Waskita juga sudah mempunyai aplikasi WIDE atau Waskita Integrated Digital Enterprise.
"WIDE ini mengkompilasi beberapa aplikasi teknis seperti Waskita Aplication Vendor Excellence (WAVE), Waskita Employee Self Service Tecnology (WEST), Waskita Enterprise Risk management (WARM), Waskita Equipment Log and list (WELL), Whistle Blowing System (WBS), QHSE Application, Project Monitoring System (PROMIS), dan implementasi software Enterprise Resource Planning (ERP) dengan platform SAP S/4 HANA" tutur Destiawan.