Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Wapres Ma'ruf Sebut Kontraksi Ekonomi Syariah Tidak Separah Ekonomi Global

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, ekonomi syariah tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari struktur perekonomian global.

Editor: Sanusi
zoom-in Wapres Ma'ruf Sebut Kontraksi Ekonomi Syariah Tidak Separah Ekonomi Global
IST
Wakil Presiden Maruf Amin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyatakan, perekonomian Islam yang sering kita sebut dengan ekonomi syariah juga tentunya terdampak oleh pandemi Covid-19.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, ekonomi syariah tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari struktur perekonomian global.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Syariah RI Harus Direspons Industri Keuangan

Baca juga: Dorong Literasi Industri Keuangan Syariah, MAMI dan Raiz Jalin Kerja Sama Strategis

"Sehingga perlambatan ekonomi global juga berakibat pada melambatnya ekonomi Islam global. Namun demikian, dalam State of The Global Islamic Economy Report menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi Islam global tidak separah dibandingkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan," ujarnya dalam acara Indonesia Islamic Festival (IIFEST) Webinar Series 2020 secara virtual, Kamis (26/11/2020).

Ma'ruf menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dunia pada masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 diperkirakan mengalami kontraksi 5,2 persen.

"Sementara, ekonomi Islam global hanya mengalami kontraksi 2,5 persen. Pertumbuhan industri makanan dan minuman halal global mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen, diikuti oleh industri kosmetik 2,5 persen, dan industri busana muslim global sebesar 2,9 persen," katanya.

Walaupun tumbuh negatif, dirinya tetap melihat peluang bahwa permintaan produk halal global masih tetap dapat dimanfaatkan.

BERITA REKOMENDASI

"Mengingat kita yang masih kecil di ekonomi Islam global. Sebelum terjadi pandemi diperkirakan mencapai 3,2 triliun dolar AS dan pada tahun 2024 pascapandemi diperkirakan masih akan mencapai 2,4 triliun dolar AS," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas