Makassar Makin Mainkan Peran Penting dalam Visi Poros Maritim Nusantara
Makassar dengan letak geografisnya sebagai hub penerbangan di Indonesia menjadi berkah tersendiri.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Sejak awal pertumbuhannya di abad ke-15, Makassar telah menunjukkan peran sebagai kota pelabuhan dalam perdagangan dunia.
Makassar pun masuk dalam jaringan perdagangan sutera yang menghubungkan antara dunia niaga Asia dan Eropa.
Makassar dikenal dengan armada maritim yang kuat dan pelabuhannya menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal dari berbagai penjuru dunia.
"Dalam sejarah maritim, Makassar adalah titik temu antara jalur niaga di belahan Timur (Maluku, Papua) dan Barat (Kalimantan, Malaka, Jawa, Asia Selatan dan juga Eropa), dan antara jalur niaga di belahan utara (Filipina, Jepang dan Cina), serta selatan (Nusa Tenggara dan Australia). Oleh karenanya, Makassar mempunyai makna penting sebagai bandar yang menjadi sarana komunikasi dan dialog peradaban antarbangsa," dikutip dari keterangan pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Di Makassar aneka komoditi dari berbagai daerah di Nusantara dapat dibeli terutama yang berasal dari Maluku, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, Timor, Irian, Jawa, Kalimantan, dan Filipina Selatan.
Rempah-rempah, produk laut, dan juga kayu cendana merupakan sederet barang dagangan utama dari daerah timur Nusantara.
Orang-orang Makassar juga merupakan pelaut handal yang dihormati di dunia karena kehebatannya. Mereka menjuluki para pelaut Makassar sebagai “Celebes De Makassares” yang berarti orang-orang “Makassar yang ulung dan mahsyur”.
Jejak kemahsyuran pelaut Makassar dapat ditemukan pada hukum laut internasional yang mengadopsi Hukum Amanagappa dimana berisi 21 pasal dengan beberapa bagiannya sangat rinci menjelaskan mengenai ketentuan dalam pelayaran.
Sebagai kota pelabuhan dan perdagangan, letak Makassar strategis dalam jalur pelayaran nasional maupun internasional yang ingin menuju ke kawasan Asia Pasifik dan Eropa.