Kas LPKR Kian Menguat di Penghujung Tahun, Ditopang Hasil Penjualan Lippo Mall Puri
Penjualan Lippo Mall Puri sendiri merupakan inisiatif utama dari tim manajemen baru LPKR.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Yudho Winarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang akhir tahun, kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) makin kuat dengan dukungan penambahan kas baru setelah perusahaan real estat terkemuka berdasarkan total aset dan pendapatan, telah menyelesaikan transaksi penjualan Lippo Mall Puri, pusat perbelanjaan milik perseroan, dengan nilai transaksi sebesar Rp3,5 triliun.
Transaksi akuisisi tersebut direstui oleh para unitholders Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT) yang memberikan suara mendukung akuisisi Lippo Mall Puri dari LPKR.
Hal ini menandai tonggak penting bagi LPKR dan LMIRT yang mana LPKR tercatat memiliki kepemilikan sebesar 33%.
“Uang tunai yang diperoleh Lippo Karawaci dari transaksi ini akan memberikan tambahan fleksibilitas keuangan bagi LPKR untuk melanjutkan lintasan pertumbuhannya,” papar CEO LPKR, John Riady, dalam Siaran Pers, Selasa (15/12/2020).
John menambahkan, langkah selanjutnya untuk menyelesaikan penjualan adalah agar LMIRT menyelesaikan rights issue dalam beberapa minggu mendatang. Rights issue juga disetujui oleh unitholders LMIRT.
Dana hasil rights issue, ditambah dana yang sudah dijamin melalui pinjaman bank dan vendor financing, akan memastikan pendanaan untuk akuisisi tersebut ada.
“LPKR akan tetap menjadi pembeli siaga dari rights issue dan bersedia meningkatkan kepemilikannya di REIT untuk mendukung transaksi ini jika diperlukan,” jelas John.
Tim manajemen baru LPKR, disampaikan John, terus bekerja keras agar meraih pencapaian yang telah ditetapkan sebagai bagian dari rencana transformasi Perusahaan.
Penjualan Lippo Mall Puri sendiri merupakan inisiatif utama dari tim manajemen baru karena akan menghasilkan pendapatan sebesar Rp 3,5 triliun dari penjualan.
Hasil ini membantu memberikan kontribusi untuk mendanai penyelesaian proyek yang ada dan peluncuran pembangunan perumahan tapak yang terjangkau di masa depan.
Di antara inisiatif utama lainnya yang telah dipenuhi oleh manajemen dalam waktu kurang dari dua tahun adalah penyelesaian hampir semua proyek lama, perbaikan neraca melalui rights issue dan pembiayaan kembali obligasi, dan penguatan fungsi manajemen dan tata kelola.
Selain itu, bisnis properti telah diremajakan dengan penjualan pemasaran yang kuat lebih dari Rp2,5 triliun pada tahun 2020, dan target Rp3,5 triliun pada tahun 2021.
Sebagai catatan, LPKR merupakan perusahaan real estate terintegrasi terkemuka di Indonesia dengan total aset US $ 4,0 miliar pada 30 September 2020.
Bisnis inti meliputi pengembangan perumahan perkotaan, mal, dan perawatan kesehatan.
Juga, secara aktif terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan pengelolaan kota mandiri, serta layanan manajemen aset.
Saat ini, LPKR telah hadir di 40 kota, dan merupakan pengembang properti terkemuka di Indonesia dengan 1.416 ha landbank yang siap untuk dikembangkan.
LPKR juga memiliki saham kepemilikan di Lippo Malls Indonesia Retail Trust, REIT yang terdaftar di Singapura dengan aset kelolaan sebesar US $ 1,6 miliar pada 30 September 2020.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Akhir tahun, kas Lippo Karawaci (LPKR) kian kuat berkat penjualan Lippo Mall Puri