Kreatif dan Inovatif Dorong Pelaku Usaha Kuliner Semakin Cuan di Tengah Pandemi
Memasarkan produk kuliner secara online memperlukan dukungan foto produk yang membuat masyarakat tergugah seleranya.
Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Menjadi lini usaha yang ‘nggak ada matinya’ membuat bisnis food and beverage atau kuliner menjadi salah satu bisnis yang banyak digeluti dan meningkat di tengah pandemi yang terjadi.
Bahkan, seiring dengan meningkatnya relevansi berbagai layanan daring di tengah pandemi, Badan Pusat Statistik mencatat penjualan online tertinggi dipegang oleh sektor makanan dan minuman yang melonjak tajam hingga 1070%.
Namun, hal ini bukan berarti para pelaku usaha kuliner tidak mengalami hambatan.
Menjadi wadah untuk berbagi beragam insight bisnis, pada tema kali ini ShopeePay ingin mengulik berbagai keahlian yang dibutuhkan penggiat usaha agar bisnisnya dapat terus tumbuh dan menguntungkan, terlebih di tengah pandemi.
“Melalui episode ShopeePay Talk kali ini, kami ingin lebih dalam mengupas berbagai keterampilan yang dapat dimanfaatkan penggiat usaha untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka secara digital," ungkap Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay, Kamis (17/12/2020).
Upaya ini juga menjadi langkah lanjutan ShopeePay untuk mendorong konsumsi dalam negeri dan juga berpartisipasi dalam pemulihan ekonomi nasional, dengan UMKM sebagai tuas ekonomi.
Munculnya perubahan kebiasaan tatanan hidup masyarakat membuat para pelaku usaha harus mampu beradaptasi dengan menghadirkan inovasi-inovasi agar usaha yang dijalani dapat terus bertahan di tengah pandemi ini.
“Karena orang tidak boleh berkerumun, harus diam di rumah, bagaimana kita menyiasati ini supaya makanan kita bisa datang ke rumah-rumah tersebut. Jadi kita harus terus berinovasi bagaimana agar yang di rumah bisa tahu produk kita,” ujar Presiden Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (APKULINDO) Bedi Zubaedi di acara Talkshow dan Workshop ShopePay Talk bertajuk ‘Pertajam Skill, Maksimalkan Hasil’.
Kreatif dan hadirkan inovasi
Bedi mengatakan, pemanfaatan teknologi dan media sosial juga menjadi hal yang penting saat ini.
Salah satunya yaitu dengan menyediakan makanan dalam bentuk frozen dan dijual secara online sehingga masyarakat tetap bisa menjangkau produk yang dimiliki seperti yang dilakukan oleh NoMi-NoMi Delight yang juga tergabung dalam APKULINDO.
Baca juga: ShopeePay Day 15 Desember: Cashback 50% di McDonalds hingga Lucky Draw iPhone 11
“Untuk menjawab tantangan yang ada saat ini dimana berbagai transaksi lebih banyak dilakukan secara online, NoMi-NoMi Delights berinovasi dengan menghadirkan varian ramen halal dalam bentuk frozen agar tetap dapat menjangkau dan melayani para pelanggan kami di rumah,” ujar Rifqi Mohammad AS, CEO & Founder NoMi-NoMi Delight di kesempatan sama.
Baca juga: Survei Snapcart: ShopeePay Paling Banyak Digunakan di Harbolnas 2020
Dengan inovasi ini, Rifqi menyatakan, usaha kulinernya mendapat keuntungan ganda dan optimis untuk dapat terus bertahan kedepannya.
Karena memasarkan produk kuliner secara online, diperlukan foto produk yang membuat masyarakat tergugah seleranya.
Windy Iwandi, Food Blogger @foodirectory mengatakan, bagi bisnis kuliner online, foto produk makanan yang menggugah selera sangatlah krusial untuk menarik minat konsumen untuk membelinya.
“Skill fotografi itu penting apalagi kalau mereka punya produk atau menjual sesuatu. Karena kalau kita sendiri tidak bisa men-deliver foto visualnya gimana orang mau tertarik dengan produk kita,” ujar Windy.
Selain sharing mengenai skill food photography, pada kesempatan tersebut Windy turut memberikan sesi mini workshop dan tips tentang bagaimana memotret makanan yang ciamik.
Diantaranya yaitu pencahayaan yang cukup, background yang netral agar foto makanan lebih pop-up serta pelajari dan manfaatkan mode dan fitur yang ada pada kamera smartphone.