Permintaan Tinggi, Produsen Penjernih Udara Optimistis Penjualan Naik di 2021
Perwakilan Brand Astron PT Akari Indonesia Kenny Kwe menyiratkan adanya permintaan yang tinggi akan produk tersebut.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak pada kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
Hal itu berujung pada meningkatnya permintaan kebutuhan produk kesehatan, termasuk produk penjernih udara.
Pangsa pasar ini digarap Astron lewat produk air purifer.
Baca juga: Menhub: Kendaraan Listrik Menjadikan Bumi Lebih Sehat dan Bebas Polusi Udara
Sebagai pendatang baru di produk pemurni udara yang persainganya saat ini sangat kompetitif di Indonesia, tidak menyurutkan Astron Virus Filter untuk mengusung optimisme penjualannya baik di akhir tahun 2020 maupun di tahun mendatang.
Perwakilan Brand Astron Kenny Kwe menyiratkan adanya permintaan yang tinggi akan produk tersebut.
Masyarakat sekarang ini, paparnya, sudah sadar akan pentingnya investasi kesehatan dari berbagai sumber, tidak hanya menjaga pola makan, berolahraga, atau menjalankan protokol kesehatan semata.
Baca juga: Seberapa Efektif Inovasi Air Purifier Turbo Tangkal Covid-19? LIPI Bakal Uji Di Lab Khusus
Menurutnya, kebutuhan udara bersih sehat dan berkualitas di ruangan baik rumah maupun perkantoran dan gedung-gedung lainnya juga menjadi perhatian utama masyrakat.
“Harapannya pada awal tahun 2021, penjualan Astron akan semakin terdongkrak sebab kami yakin perangkat ini sangat dibutuhkan,” kata kata Kenny dalam keterangan, Jumat (18/12/2020).
Dia menjelaskan, penjernih udara Astron berteknologi dan spesifikasi Air Purifier berbeda dari yang ada di pasaran.
Astron Virus Filter dilengkapi dengan LCD Display yang menunjukkan tingkat kebersihan udara yang termonitor dengan indikator angka.
"Hal ini karena didukung dengan sensor partikel yang menggunakan teknologi dari Jepang,".
"Astron mampu menyaring semua partikulat yang berterbangan di udara sekitar kita, yang ukurannya 0,1 mikron atau kurang, hingga 10 mikron atau lebih," katanya.
“Termasuk Bakteri dan Virus, bulu hewan peliharaan, asap rokok, asap masakan, debu, bau cat yang menyengat, bahkan partikulat yang tidak terlihat seperti bakteri dan virus yang semuanya berdampak merugikan kesehatan kita,” kata dia.