Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Saat Pandemi, Nilai Transaksi Harbolnas 12.12 melesat 328 Persen dari Tahun lalu

Walaupun menjadi tahun yang penuh tantangan, nyatanya promo Harbolnas masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Saat Pandemi, Nilai Transaksi Harbolnas 12.12 melesat 328 Persen dari Tahun lalu
IST
Ilustrasi belanja online. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan e-commerce enabler SIRCLO hari ini mengungkapkan lima tren dan data menarik dari penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 pada tahun 2020.

Walaupun menjadi tahun yang penuh tantangan, nyatanya promo Harbolnas masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun lalu.

Nilai transaksi selama 12.12 mencapai peningkatan 328% dari tahun 2019 berdasarkan data SIRCLO.

Baca juga: Harbolnas 12:12, Simak Tips Penting Belanja Online Agar Tetap Hemat

Brian Marshal, CEO dan Founder SIRCLO mengatakan, SIRCLO optimistis bahwa penjualan di kanal digital akan melesat cepat, terutama karena akselerasi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Daya beli masyarakat Indonesia pun perlahan-lahan mulai pulih, dibuktikan dengan partisipasi di festival belanja 9.9 sampai 12.12 yang terus meningkat.

"Karena itu, saat ini merupakan saat krusial bagi semua brand untuk melakukan pivot dan hadir secara online,” ungkap Brian dalam siaran pers, Kamis (17/12/2020).

Dalam penyelenggaraan Harbolnas 2020 tahun ini, SIRCLO pun menemukan beberapa pertumbuhan serta perubahan kebutuhan dan gaya belanja konsumen. Berikut merupakan 5 di antaranya:

Baca juga: Platform Digital Layanan Hukum Ikut Warnai Harbolnas 12.12 Lewat Penawaran Ini

BERITA TERKAIT

1. Pertumbuhan transaksi signifikan di luar Pulau Jawa 

Secara umum, festival belanja online di tahun 2020 mencatatkan pertumbuhan transaksi yang signifikan dari luar Pulau Jawa. Pada Harbolnas 12.12, data SIRCLO menunjukkan bahwa jumlah transaksi dari luar Pulau Jawa mencapai lebih dari empat kali lipat dibandingkan tahun 2019. 

Hal ini menunjukkan bahwa penetrasi tren belanja online menyebar dengan cepat di luar ibu kota hingga ke berbagai daerah di Indonesia, terutama di tengah pandemi.

Menurut riset yang tertuang dalam laporan e-commerce SIRCLO berjudul Navigating Indonesia’s E-Commerce: COVID-19 Impact and The Rise of Social Commerce, diperkirakan terdapat 12 juta pengguna e-commerce baru sejak pandemi berlangsung. Dari angka tersebut, 40% di antaranya akan mengandalkan e-commerce bahkan setelah pandemi berakhir. 

2. Kategori perawatan diri, perlengkapan rumah, dan fashion paling dicari 

Berdasarkan data SIRCLO selama berlangsungnya Harbolnas 12.12, tiga kategori favorit konsumen adalah: perawatan diri (personal care), perlengkapan rumah (household goods), dan busana (fashion). Ketiga kategori ini konsisten mencatatkan permintaan produk tertinggi selama festival belanja online sebelumnya, seperti 9.9, 10.10, dan 11.11.

Menurut laporan SIRCLO yang dirilis pada bulan Juli 2020, kategori favorit di kalangan konsumen perempuan adalah perawatan diri, sementara kategori elektronik masih menjadi nomor satu bagi konsumen pria. Lebih jauh, sebanyak 20% konsumen berbelanja online dengan frekuensi lebih dari sembilan kali per bulan, 58% di antaranya merupakan konsumen perempuan. 

3. Pesanan melonjak di siang hari 

Dalam penyelenggaraan festival belanja online, data SIRCLO menunjukkan bahwa traffic konsumen tertinggi biasanya terjadi pada tengah malam, jam makan siang, dan pukul 20.00-21.00.

Sementara itu, dalam penyelenggaraan Harbolnas 12.12 tahun ini yang jatuh pada hari Sabtu, jumlah pertumbuhan pesanan tertinggi justru terjadi di tengah hari (pukul 12.00-13.00).

Total pesanan dalam durasi satu jam tersebut meningkat tiga kali lebih tinggi dari Harbolnas 12.12 pada tahun lalu di jam yang sama. 

Kenaikkan traffic serupa juga terjadi di malam hari pada festival 9.9, 10.10, dan 11.11 sebelumnya. Ini menunjukkan antisipasi konsumen yang lebih antusias menunggu promo dan penawaran menarik dari brand serta marketplace. 

4. Dompet digital menjadi metode pembayaran yang kian populer 

Menurut survey SIRCLO, preferensi penggunaan dompet digital untuk pembayaran transaksi e-commerce selama pandemi meningkat sebesar 11%, sementara metode kartu kredit dan transfer bank turun masing-masing 10% dan 2%.

Sejalan dengan temuan tersebut, survei Snapcart pun menemukan bahwa ShopeePay menjadi dompet digital yang paling sering digunakan (50%) untuk belanja online selama Harbolnas 9.9 sampai 12.12.

Selanjutnya disusul oleh OVO (23%) dan Gopay (12%). Diketahui bahwa transaksi menggunakan ShopeePay meningkat 18 kali lipat pada periode Harbolnas ini.

5. Belanja online tak terbatas saat Harbolnas

SIRCLO menemukan bahwa pertumbuhan pesanan melalui e-commerce tidak hanya terjadi saat promo Harbolnas saja.

Namun juga terdapat tren baru terkait waktu, yakni semakin banyak konsumen yang telah bersiap untuk belanja saat Waktu Indonesia Belanja (WIB). Ini merupakan inisiasi dari Tokopedia untuk memberikan promosi pada minggu-minggu ketika konsumen baru saja menerima gaji bulanan. 

Tren pertumbuhan positif dari penyelenggaraan Harbolnas 12.12 menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin terbiasa melakukan transaksi jual-beli online dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Riset Nielsen tahun 2020 mengungkapkan bahwa daya tarik utama konsumen berbelanja secara online adalah voucher diskon (49%), harga yang lebih terjangkau (47%), dan ongkos kirim gratis atau layanan pengembalian barang (33%). 

Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Wow! Nilai transaksi harbolnas 12.12 melesat 328% dari tahun lalu

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas