Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

YLKI: Masih Ada Maskapai yang Tak Mematuhi Protokol Kesehatan di Dalam Pesawat

YLKI mengatakan, saat ini masih ada maskapai penerbangan yang tidak mematuhi protokol kesehatan di dalam pesawat.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in YLKI: Masih Ada Maskapai yang Tak Mematuhi Protokol Kesehatan di Dalam Pesawat
Tribunnews.com/Dahlan Dahi
Foto suasana di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (19/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan, saat ini masih ada maskapai penerbangan yang tidak mematuhi protokol kesehatan di dalam pesawat.

Ketua Umum YLKI Tulus Abadi mengungkapkan, dirinya pernah mendapati salah satu maskapai nasional yang tidak mematuhi batas kapasitas angkut penumpang yang seharusnya 70 persen.

Meski begitu Tulus tidak menyebutkan maskapai nasional apa yang melanggar protokol kesehatan, terkait batasan kapasitas angkut penumpang di dalam pesawat.

"Banyak sekali aduan dari masyarakat, tentang maskapai penerbangan yang tidak mematuhi batas kapasitas angkut penumpang," ucap Tulus dalam diskusi online Forwahub, Sabtu (19/12/2020).

Aduan tersebut, lanjut Tulus, telah disampaikan kepada direktur utama maskapai tersebut dan langsung direspon oleh yang bersangkutan.

"Beliau menjawab, 'memang lagi susah kondisinya saat ini.' Malah beliau bilang, 'sama tolong ke pemerintah mas nggak usah lagi kapasitas 70 persen, saya lihat orang-orang kumpul-kumpul begitu.' Nah itu pesan pendek seorang dirut maskapai kepada saya," ujar Tulus.

Berita Rekomendasi

Tulus pun tidak menyalahkan respon dari salah satu direktur utama maskapai tersebut.

Ia menegaskan, bahwa di luar negeri pun tidak ada kebijakan pembatasan penumpang pesawat seperti di Indonesia.

"Benchmarking terkait pembatasan penumpang pesawat itu tidak ada, pesawat sudah dilengkapi dengan teknologi tertentu sehingga terbilang aman dan juga sudah memakai masker penumpangnya," ucap Tulus.

Tulus juga meminta kepada pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan untuk kembali meninjau seluruh regulasi yang membatasi jumlah penumpang di angkutan umum, termasuk angkutan udara yang terbukti ketat menerapkan protokol kesehatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas