IAP DKI dan ESRI Umumkan Pemenang Mini Competition ArcGis Urban 2020
Bagaimana pemikiran dan ide-ide dari para peserta pelatihan mengenai isu perencanaan kota khususnya yang berhubungan dengan desain kota pasca pandemi?
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) DKI Jakarta bersama PT ESRI Indonesia mengumumkan pemenang Mini Competition Workshop ArcGIS Urban 2020 diumumkan secara virtual Jumat (18/12/2020).
Kompetisi mini yang baru pertama kalinya diadakan ini merupakan ajang kreativitas bagi peserta pelatihan dalam membuat konsep design tata kota dengan mengaplikasikan teknologi ArcGIS Urban yang diperoleh selama pelatihan.
Tiga tim finalis yang menjadi pemenang kompetisi mini tersebut antara lain Juara I Salemba Urban Studies Group (Mahasiswa KPP Universitas Indonesia) yang mengusung tema “Central Jakarta, Covid-19, Slum & Flood Area Analysis”, dan Juara II Team Lawan Corona (Umum) dengan tema “Distribusi Vaksin Corona Sampai ke Tangan Masyarakat”.
Baca juga: Pentingnya Pengendalian Pemanfaatan Ruang untuk Kesejahteraan Bersama
Sedangkan Juara III diraih 00's Team (Mahasiswa PWK Universitas Pakuan Bogor) yang mengusung tema “Penataan Ruang dalam Menghadapi Pandemic Covid-19 (Study Kasus Wilayah Kota Bogor).
Adapun dewan juri dalam kompetisi mini Workshop ArcGIS Urban antara lain Ir. Vera Revina Sari, M.Eng. (Plt. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup), Heru Hermawanto, S.T., M.Si. (Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta) dan Renny Windyawati, S.T., M.Sc.
Ketua IAP DKI Jakarta Dhani Muttaqin menyampaikan selamat kepada seluruh pemenang kompetisi mini Workshop ArcGIS Urban.
Baca juga: Dorong Investasi, Pemerintah Bakal Tata Ulang Pajak dan Retribusi Daerah
Dijelaskan, sebagai tindaklanjut MoU IAP DKI dan ESRI Indonesia, maka sejak pertengahan Oktober 2020 sudah dilakukan enam kali (sesi) pelatihan ArcGIS Urban di enam kampus di Jakarta dan Bogor, dengan total peserta 40 orang baik mahasiswa maupun dari kalangan umum.
“Diakhir pelatihan tersebut, kami menyelenggarakan mini competition sebagai ajang uji kreativitas dan aplikasi dari materi-materi yang sudah dipelajari selama pelatihan,” ungkap Dhani dalam siaran persnya.
Dari 40 peserta pelatihan, akhirnya mengerucut menjadi tiga tim finalis.
Di dalam kompetisi mini ini, menurut Dhani, pihaknya sebagai penyelenggara ingin melihat bagaimana pemikiran dan ide-ide dari para peserta pelatihan mengenai isu perencanaan kota khususnya yang berhubungan dengan desain kota pasca pandemi.
“Kami berharap hasil dari kompetisi ini ada yang bisa diimplementasikan di dalam penataan ruang khususnya di DKI Jakarta,” ujar dia.
Sementara CEO ESRI Indonesia Achmad Istamar menambahkan bahwa kegiatan ini di tengah situasi pandemi memiliki arti khusus, tidak hanya bagi komunitas geopasial, tetapi juga bagi para urban planner.
Dari kegiatan kompetisi mini ini, ungkap dia, dapat dilihat bagaimana para peserta pelatihan ArcGIS Urban mendapat banyak sekali pengetahuan sehingga mampu menghasilkan karya yang berkaitan dengan perencanaan kota di Indonesia pasca pandemi.
“Kompetisi mini ini akan juga akan meningkatkan semangat dan inspirasi bagi penggiat tata ruang dalam membuat modeling kota yang baru dengan melihat variabel-variabel yang baru kita pelajari selama masa pandemi,” jelas Achmad.
Menurut dia, perencanaan tata kota ke depan perlu melibatkan lebih banyak bidang dan peran misalnya dari sisi kesehatan, transportasi, produktivitas kerja dan lain-lain.
ESRI Indonesia mengharapkan dari kegiatan kompetisi mini ini karya-karya yang diluncurkan dapat memberi inspirasi dan menjadi tonggak baru bagi para perencana kota di Indonesia untuk melihat peluang yang muncul selama masa pandemi.
Antara lain penggunaan dan adopsi teknologi digital yang makin meningkat termasuk di bidang perencanaan kota.
“Kita semua tahu bahwa teknologi yang benar-benar mampu mengubah tata kota haruslah mampu menggabungkan semua data yang dibutuhkan, dan ESRI Indonesia siap mendukung planner dalam mengadopsi teknologi geospasial. Teknologi yang kami miliki menjadi benang merah dalam penyusunan tata ruang,” ungkap Achmad Istamar.