Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bermodal Akun Instagram, Revo Suladasha Angkat UMKM Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19

Revo belum lama ini mendapatkan penghargaan 11th SATU Indonesia Awards dari PT Astra Internasional Tbk. Ia membantu UMKM melalui market place Tukoni.

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Bermodal Akun Instagram, Revo Suladasha Angkat UMKM Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19
TRIBUNNEWS.COM/DARYONO
Pendiri Tukoni, Revo Suladasha saat ditemui Tribunnews.com di Sleman, Yogyakarta, Rabu (9/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daryono

TRIBUNNEWS.COM – Gerimis turun saat Tribunnews.com tiba di sebuah coworking space di kawasan Jl Watugede, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu sore, 9 Desember 2020 lalu.

Setelah menunggu beberapa saat, Tribunnews.com akhirnya bertemu dengan Revo Suladasha.

Dengan ramah, lelaki berusia 34 tahun ini menyapa.

Sebuah laptop dan tablet masih menyala di depannya.

Maklum saja, ia baru saja selesai meeting.

Penampilannya santai.

Baca juga: PP Muhammadiyah: Bank Syariah Indonesia Harus Salurkan 60 Persen Pembiayaan ke UMKM

Berita Rekomendasi

Mengenakan kaus putih dipadu dengan celana jeans serta topi hitam sebagai penutup kepala.

Di balik penampilannya yang santai, Revo belum lama ini mendapatkan penghargaan 11th SATU Indonesia Awards dari PT Astra Internasional Tbk.

Penghargaan itu ia raih berkat usahanya membantu ratusan UMKM kuliner bangkit dari dampak Pandemi Covid-19.

Ratusan UMKM itu kembali bisa berjualan melalui market place Tukoni yang ia dirikan bersama rekannya, Eri Kuncoro.

Tukoni menjualkan secara online produk dari mitra UMKM kuliner yang dikemas ulang dalam bentuk beku (frozen food).

Produk UMKM dalam bentuk Frozen food yang dijual Tukoni
Produk UMKM dalam bentuk Frozen food yang dijual Tukoni (Dok.Tukoni)

Revo bercerita, ide untuk membuat Tukoni datang dari hal sederhana, yakni keinginan untuk membantu teman.

Di awal Pandemi Covid-19, ia mengetahui kondisi teman-temannya, pelaku UMKM kuliner yang sama sekali tidak bisa berjualan.

“Saya kan punya komunitas food and beverage. Nah, di awal pertama Covid, beberapa teman (UMKM) itu benar-benar stagnan. Mereka tidak tahu harus bagaimana karena tidak bisa buka usaha. Sedangkan mereka sudah menyetok barang. Mereka sudah tidak punya bayangan mau bagaimana lagi,” kata Revo. 

Revo memberi contoh, salah satu UMKM yang biasanya menjual ratusan porsi dalam sehari, begitu Covid-19 datang hanya bisa menjual 8-10 porsi.

Setelah itu, warungnya tutup.

Baca juga: Dukung Digitalisasi BUMN, Komisi VI DPR Minta UMKM Dilibatkan

Mengetahui kondisi rekan-rekannya itu, hati Revo pun tergerak.

Apalagi ia pernah merasakan apa yang mereka alami.

“Saya pernah merasakan jadi UMKM. Pernah jualan pakai gerobak. Pernah di posisi yang mereka alami,” ujar pria yang pernah menjadi CEO dan direktur bisnis di sejumlah perusahaan start up ini.

Revo yang memiliki latar belakang food and beverage dan marketing communication kemudian berinisiatif untuk membantu menjualkan produk teman-temannya tersebut secara online.

Ia lalu membuat sebuah akun Instagram @yuktukoni pada pertengahan April 2020.

Pria pemilik nama asli Revo Al Imran Sulaeman ini memilih Instagram sebagai media untuk berjualan online karena hal itu ia anggap sebagai hal yang paling mudah dilakukan.

Mulailah ia mempromosikan beberapa produk temannya di Instagram @yuktukoni.

akun instagram @yuktukoni
akun instagram @yuktukoni (Instagram @yuktukoni)

Promosi di Instagram itu digarap serius.

Setiap produk yang akan dipromosikan dilakukan pemotretan dan dibuatkan desain.

Langkah sederhana itu ternyata menunjukkan hasil yang bagus.

Selama satu pekan promosi di Instagram, cukup banyak yang tertarik memesan baik melalui DM Instagram maupun WhatsApp.

Melihat ada kemajuan, teman-teman Revo yang tadinya seakan putus asa mulai menunjukkan semangat.

“Semangat teman-teman mulai ada. Ini kayak energy booster banget buat kita. Oke, kita lebih seriusin lagi,” ujar pria kelahiran Bandung ini.

Mulailah Revo mencari tempat sebagai warehouse (gudang).

Beruntung ada teman yang bersedia meminjami tempat sebagai warehouse secara gratis.

Revo juga membeli sejumlah peralatan yang diperlukan seperti alat vakum dan packing dengan menggunakan uang pribadinya.

Dalam mengembangkan Tukoni, Revo memperluas cakupan UMKM kuliner yang ia ajak bergabung.

Ia mulai menyasar UMKM yang sudah memiliki brand bagus.

Di antaranya adalah Mie Ayam Yu Tumini, R&B Bistik dan Mangut Lele Mbah Marto.

Promosi produk Mie Ayam Yu Tumini di Tukoni
Promosi produk Mie Ayam Yu Tumini di Tukoni (Instagram @yuktukoni)

Revo sengaja menarik brand yang sudah bagus sebagai strategi untuk mengangkat UMKM yang brandnya belum dikenal.

“Kalau saya hanya menjual produk UMKM yang belum punya nilai brand, saya pikir akan butuh waktu lama. Makanya saya kombinasikan dengan UMKM yang punya brand. Ya buktinya sekarang ya ke angkat juga."

"Orang yang mau pesen R&B di Tukoni, bisa melihat produk-produk UMKM lainnya,” jelasnya.

Baca juga: Dukung Program BI Melalui Fitur Rekapitulasi Transaksi Pelaku UMKM

Lantaran hanya dikelola berdua, Tukoni pun mulai kewalahan melayani pesanan.

Revo akhirnya mulai menambah karyawan seperti untuk admin online, tenaga packing dan pengantar barang.

Karena harus membayar karyawan, Revo pun menetapkan sistem konsinyasi sebesar 15 persen.

Konsinyasi ini untuk membayar biaya operasional sekaligus gaji karyawan.

“Ini (konsinyasi,-red) tidak maksa juga, kalau memang tidak bisa ya tidak apa-apa,” ujarnya.

Revo mengecek produk frozen food Tukoni di warehouse Tukoni.
Revo mengecek produk frozen food Tukoni di warehouse Tukoni. (Dok.Tukoni)

Dikarenakan UMKM yang bergabung semakin banyak, Revo mulai menyewa warehouse sendiri.

Warehouse yang saat ini berada di Ruko Raflesia II Blok N, Babarsari, Sleman ini dikonsep sebagai single storage cloud kitchen.

Pembeli bisa membeli beragam produk kuliner di satu tempat dan diantar sampai ke pemesan. 

Syarat bagi Mitra

Bagi UMKM yang hendak menjadi mitra Tukoni, Revo dan Eri tidak membatasi jumlahnya.

Meski demikian, ada beberapa beberapa kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi.

Pertama, UMKM itu harus bergerak di bidang food and beverage.

Kedua, produk UMKM itu harus higienis, halal dan diproduksi berkelanjutan.

“Kenapa begitu? Karena setiap produk itu kan kita buatkan iklan. Ada sesi pemotretan. Kita beri kemasan. Jadi, kalau tidak bisa produksi berkelanjutan kan kasihan UMKM itu sendiri. Jadi, lebih baik untuk yang benar-benar punya niat,” terang bapak lima anak ini.

Promosi produk UMKM di Tukoni
Promosi produk UMKM di Tukoni (instagram @yuktukoni)

Produk dari mitra UMKM yang sudah bergabung kemudian dilakukan cek kualitas setiap harinya.

Pengecekan dilakukan untuk memastikan semua produk sesuai standart.

Produk yang belum memiliki brand juga dibuatkan brand.

Setelah itu, berbagai produk mulai dari sate, sempol, mie ayam hingga rendang dikirim ke pemesan dalam bentuk frozen food.

Pesanan dikirim ke setidaknya 8 kota di Pulan Jawa dan Bali, mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya hingga Denpasar.

Baca juga: Airlangga Hartanto : UMKM Perlu Bertransformasi dari Offline Jadi Online

Delapan bulan berjalan, Tukoni kini telah menampung 120 lebih mitra UMKM, dari awalnya hanya 10 mitra.

Nilai transaksinya saat ini rata-rata mencapai Rp 100 juta per bulan dengan jumlah transaksi rata-rata per hari sebanyak 74 transaksi.

Selain itu, Tukoni kini juga telah membuka sebuah outlet offline di Ambarukmo Plaza Yogyakarta.

Adapun jumlah follower Instagram Tukoni saat ini mencapai 23.000 lebih.

Kendala Terberat

Perjalanan Tukoni bukan tanpa kendala.

Bagi Revo, tantangan terbesar dalam mengelola Tukoni berasal dari internal UMKM sendiri.

Tantangan itu berupa mindset dan sumber daya manusia (SDM) mitra UMKM.

Ia memberi contoh, ada mitra UMKM yang belum memiliki brand.

Setelah masuk di Tukoni maka dibuatkan brand.

Hasilnya, permintaan akan produk UMKM tersebut sudah cukup bagus.

Sayangnya, UMKM itu kemudian tidak mampu memenuhi permintaan pasar.

Hal ini karena mitra UMKM itu sudah menyerah lebih dulu dan tidak berupaya memenuhi permintaan.

Revo bahkan sampai menawarkan bantuan tenaga kerja secara gratis.

Pekerja memeriksa produk frozen food di warehouse Tukoni
Pekerja memeriksa produk frozen food di warehouse Tukoni (Dok. Tukoni)

Namun, UMKM itu tetap saja enggan menambah produksi guna memenuhi pesanan.

Contoh lain, ada mitra UMKM yang kekurangan modal.

Revo pun berusaha mencarikan solusi permodalan kepada relasi yang ia punya.

Namun, mitra UMKM itu justru khawatir usahanya akan diambil setelah nantinya mendapat permodalan.

“Yang begini ini kan persoalan mindset,” ujarnya.

Tak hanya itu, Tukoni juga pernah dituduh membuat produk palsu dari salah satu mitra karena adanya kesalahan komunikasi.

Namun, persoalan itu akhirnya bisa diselesaikan.

Dongkrak Omzet Mitra UMKM

Keberadaan Tukoni dalam membantu menaikan omzet penjualan di masa Pandemi Covid-19 dirasakan betul oleh para mitra.

Salah satunya Mangut Lele Mbah Marto.

Rumah makan yang berada di Bantul ini menambah penjualan hingga 150 porsi setiap pekannya hanya untuk memenuhi pesanan dari Tukoni.

“Di awal kerjasama, mas Revo hanya ambil 50 porsi. Sekarang sudah 150 porsi dalam seminggu,” kata Poniman, pemilik usaha Manget Lele Mbah Marto saat ditemui di warungnya, Jl Sewon Indah, Ngireng Ireng, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Rabu (9/12/2020).

Pemilik usaha Mangut Lele Mbah Marto saat ditemui Tribunnews.com, Rabu (9/12/2020) di Bantul.
Pemilik usaha Mangut Lele Mbah Marto saat ditemui Tribunnews.com, Rabu (9/12/2020) di Bantul. (TRIBUNNEWS.COM/DARYONO)

Permintaan dari Tukoni sangat membantu Lele Manget Mbah Marto untuk perlahan bangkit dari Pandemi.

Dampak Pandemi dirasakan betul oleh Mangut Lele Mbah Marto yang sempat tutup total tiga bulan.

“Mulai bulan Maret 2020 itu saya libur selama tiga bulan. Sama sekali tidak berani buka. Tamu saya kan kebanyakan dari luar kota semua,” ungkapnya.

Baca juga: Berhasil Naik Kelas, 162 Peserta Pertamina UMKM Academy: Fast Track Diwisuda Secara Virtual

Barulah pada pertengahan bulan Ramadan, Lele Mangut Mbah Marto mulai buka kembali.

Saat itulah, pihaknya menerima tawaran dari Revo untuk menjadi mitra Tukoni.

Meski sudah memiliki brand yang cukup populer, Poniman mengaku tertarik menjadi mitra Tukoni karena bisa menambah omzet dan keuntungan.

“Bisnis kan inginnya ada pengembangan. Saya ditawari kerjasama yang membuat omset saya naik dengan kerja tetap biasa, kenapa tidak? Nah itu yang menjadi dasar saya menerima tawaran dari Tukoni. Alasannya profit saja,” jelas dia.

Apresiasi Kategori Khusus

Head of Corporate Communications PT Astra Internastional Tbk, Boy Kelana Soebroto mengatakan pihaknya menetapkan 11 anak muda pengggerak kemajuan bangsa dari berbagai daerah di Indonesia sebagai penerima apresiasi 11th SATU Indonesia Awards 2020.

11 anak muda penerima apresiasi 11th SATU Indonesia Awards itu termasuk di dalamnya Revo Suladasha.

Revo bersama 4 penerima apresiasi lainnya masuk dalam kategori khusus yaitu Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid-19.

"5 orang penerima apresiasi dengan kategori khusus ini terpilih setelah Dewan Juri menyeleksi 326 finalis," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (1/11/2020).

Para penerima apresiasi ini mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp 60 juta dan pembinaan kegiatan dari PT Astra International.

Baca juga: Angkasa Pura I Siapkan Galeri UMKM di 13 Bandara, Beri Kesempatan Produk Lokal untuk Berkembang

Kategori khusus Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid-19 sengaja ditambahkan untuk SATU Indonesia Award 2020 guna memberi apresiasi kepada anak muda yang tanpa pamrih dalam memerangi Covid-19 dan menanggulangi dampaknya.

"Sebagian dari kita mungkin selama ini menganggap berbagi hanya bisa dilakukan saat kita punya uang. Tapi ternyata banyak yang dilakukan anak-anak muda dalam memerangi COVID-19 bemanfaat bagi masyarakat sekitanya.”

“Kami yakin di luar sana banyak anak muda berjuang tanpa pamrih seperti mereka. Pada akhirnya kita tahu berbagi tak diukur dari nominal melainkan soal ketulusan hati,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah menambahkan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas