Profil Singkat Tujuh Orang Kaya Pemilik Sejumlah Bank Besar di Indonesia
Ada 7 konglomerat pemilik bank-bank besar di Indonesia seperti Hartono, Chairul Tanjung dan lainnya.
Editor: Hasanudin Aco
Mengutip situs GDP Venture, beberapa perusahaan yang disuntik modal oleh GDP Venture antara lain Kaskus, Gojek, tiket.com, Blibli, hingga situs berita Kumparan.
2. Chairul Tanjung (Bank Mega)
Charul Tanjung atau biasa disapa CT adalah pemilik dari konglomerasi CT Corp yang membawahi Bank Mega.
Namanya dikenal sebagai salah satu raja media karena memiliki stasiun televisi.
Bisnisnya merambah sektor perkebunan kelapa sawit, ritel, kafe, asuransi, jasa keamanan, pusat hiburan, media online, hingga perhotelan.
Seluruh bisnisnya tersebut saling mendukung dengan Bank Mega.
Dicatat Forbes, CT berada di urutan ke-9 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan bersih sebesar 3,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 55,42 triliun.
Ayah Chairul, AG Tanjung, adalah wartawan Orde Lama yang pernah menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil. Pekerjaan Chairul berbeda jauh dengan disiplin ilmu yang ditekuninya di bangku kuliah.
Baca juga: 5 Orang Terkaya di Indonesia Berkat Bisnis Batu Bara, Salah Satunya Saudara Mas Menteri
Chairul sempat belajar di Fakultas Kedokteran Gigi UI tahun 1981. Namun, Chairul mengalami kesulitan finansial untuk biaya kuliah. Saat itulah kemampuannya berbisnis diasah, dengan berbisnis kecil-kecilan menjual buku kuliah stensilan, kaos, dan sebagainya.
Kemudian Chairul memiliki toko peralatan laboratorium dan kedokteran di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, meski kemudian bangkrut. Setelah itu, dia mencoba membuka usaha kontraktor, tetapi kurang berhasil sehingga dia bekerja di perusahaan baja.
Selanjutnya, Chairul pindah ke perusahaan rotan di mana dia bertemu dengan tiga orang rekan dan mendirikan PT Pariarti Shindutama. Perusahaan ini memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor, dan Chairul Tanjung beruntung usahanya kali ini menuai untung besar karena ada pesanan 160.000 pasang sepatu anak-anak dari Italia.
Seiring berjalannya waktu, Chairul memutuskan berkarya sendiri karena terjadi perbedaan paham dengan rekan-rekannya. Lepas dari bisnis sepatu ekspor, Chairul mengarahkan usahanya ke konglomerasi dengan tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multimedia.
Di bidang keuangan, Chairul mengambil alih Bank Tugu, sekarang menjadi Bank Mega. Dia juga merambah bisnis sekuritas, asuransi jiwa, dan asuransi kerugian.
3. Anthony Salim (Bank Ina)