Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) sebagaimana diketahui paling terdampak pandemi Covid-19.

Kondisi UMKM yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi justru rapuh akibat adanya perubahan perilaku konsumsi.

Baca juga: Cara Mencairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta & Syaratnya, Login eform.bri.co.id/bpum untuk Cek Penerima BPUM

“Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan dengan adanya situasi pandemi Covid-19. Kondisi ini juga dialami oleh 220 negara lainnya,” kata Menkop dalam paparan Refleksi Kinerja 2020, Selasa (29/12/2020).

Menurutnya, UMKM dan kewirausahaan tetap menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional selama mampu beradaptasi dan bertransformasi.

Hal ini karena proporsi UMKM yang mendominasi populasi pelaku usaha di Indonesia hingga 99 persen.

“Salah satu prioritas KemenkopUKM adalah mendorong inovasi, digitalisasi, dan kepastian Badan Hukum bagi Pelaku UMKM melalui penguatan kelembagaan agar berperan lebih strategis dalam perekonomian nasional, sehingga dapat lebih mudah dalam mengakses pembiayaan,” ulas Teten.

Dia menjelaskan aspek pembiayaan dititikberatkan karena sesuai data BI, 2019 hanya sekitar 20 persen UMKM yang telah terkoneksi pembiayaan formal.

Menkop menegaskan upaya KemenkopUKM dalam mendorong digitalisasi Koperasi dan UMKM melalui peningkatan kapasitas SDM, perbaikan proses bisnis, dan perluasan akses pasar.

Tercatat, di tengah pandemi ini ada tambahan 2 juta UMKM masuk ke dalam ekosistem digital sehingga ada 10,25 juta UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital atau sekitar 16 persen dari total populasi UMKM.

“Segala yang kita rencanakan tergantung dari perkembangan penanganan Covid-19 yang masih belum terkendali. Tapi kami yakin UMKM bisa naik kelas jadi pahlawan ekonomi nasional serta menjadi solusi bagi pengurangan angka kemiskinan,” imbuh Teten.