Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemendag Pastikan Stok Kedelai untuk Kebutuhan Industri Tahu dan Tempe Cukup  

Kementerian Perdagangan memastikan stok kedelai cukup untuk kebutuhan industri tahu dan tempe nasional, tahu dan tempe tetap tersedia di masyarakat.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kemendag Pastikan Stok Kedelai untuk Kebutuhan Industri Tahu dan Tempe Cukup  
TRIBUN/ABRAHAM DAVID
Pengrajin tempe memilah kedelai siap untuk penggilingan, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (7/9/18). Harga kedelai yang semula Rp 6500/Kg sekarang menjadi Rp 7600/Kg, kenaikan harga kedelai tersebut mengikuti tren penguatan Dollar Amerika terhadap Rupiah. TRIBUNNEWS/ABRAHAM DAVID 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto memastikan, stok kedelai cukup untuk kebutuhan industri tahu dan tempe nasional. 

“Kementerian Perdagangan terus mendukung industri tahu tempe Indonesia. Dengan penyesuaian harga, diharapkan masyarakat akan tetap dapat mengonsumsi tahu dan tempe yang diproduksi oleh perajin,” kata Suhanto, Sabtu (2/1/2021).

Berdasarkan data Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo), saat ini para importir selalu menyediakan stok kedelai di gudang importir sekitar 450.000 ton.

“Apabila kebutuhan kedelai untuk para anggota Gakoptindo sebesar 150.000—160.000 ton/bulan, maka stok tersebut seharusnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan 2—3 bulan mendatang,” ujarnya.

Baca juga: Alasan Minyak Goreng Kedelai Jadi Pilihan untuk Masak Sehat

Perajin menyelesaikan proses pembuatan tempe di salah satu industri rumahan, di Jalan Bunga Asoka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (6/9/2018). Pengusaha tempe setempat mengaku terpaksa mengurangi jumlah produksi terkait harga bahan baku kedelai impor yang terus naik di pasaran. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)
Perajin menyelesaikan proses pembuatan tempe di salah satu industri rumahan, di Jalan Bunga Asoka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (6/9/2018). Pengusaha tempe setempat mengaku terpaksa mengurangi jumlah produksi terkait harga bahan baku kedelai impor yang terus naik di pasaran. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR) (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Oleh karena itu, Kemendag menjamin tahu dan tempe tetap tersedia di masyarakat.

Sebelumnya, Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) menyatakan akan melakukan penyesuaian harga tahu dan tempe dengan harga kedelai impor.

Informasi yang diperoleh bahwa harga kedelai impor di tingkat perajin mengalami penyesuaian dari Rp9.000/kg pada November 2020 menjadi Rp9.300—9.500/kg pada Desember 2020 atau sekitar 3,33—5,56 persen.

Pekerja saat memproduksi pembuatan tahu putih di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/8/2020). Untuk memenuhi permintaan pasar di sekitar kawasan tersebut mereka memproduksi tahu kurang lebih 1,5 ton kedelai per harinya yang akan didistribusikan di pasar-pasar tradisional sekitar kawasan tersebut. Tribunnews/Jeprima
Pekerja saat memproduksi pembuatan tahu putih di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/8/2020). Untuk memenuhi permintaan pasar di sekitar kawasan tersebut mereka memproduksi tahu kurang lebih 1,5 ton kedelai per harinya yang akan didistribusikan di pasar-pasar tradisional sekitar kawasan tersebut. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Berita Rekomendasi

Pada Desember 2020 harga kedelai dunia tercatat sebesar 12,95 dolar AS per bushels atau naik 9 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 11,92 dolar AS per bushels.

Berdasarkan data The Food and Agriculture Organization (FAO), harga rata-rata kedelai pada Desember 2020 tercatat sebesar 461 dolar AS per ton atau naik 6 persen dibanding bulan sebelumnya 435 dolar AS per ton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas