Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Uji Coba Mobil Listrik di Bali, Erick Thohir: Kita Ingin Kurangi Impor Bahan Bakar Minyak

Keberadaan SPKLU untuk penggunaan mobil listrik diharapkan dapat mengurangi impor bahan bakar minyak.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Willem Jonata
zoom-in Uji Coba Mobil Listrik di Bali, Erick Thohir: Kita Ingin Kurangi Impor Bahan Bakar Minyak
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Menteri BUMN - Erick Thohir 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan uji coba pengisian daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN Bali Selatan, Sabtu (2/1/2020).

Menurutnya, keberadaan SPKLU untuk penggunaan mobil listrik diharapkan dapat mengurangi impor bahan bakar minyak yang selama ini digunakan untuk kendaraan bermotor.

“Kebutuhan minyak kita sekitar 1,5 juta barel per hari sedangkan produksi dalam negeri hanya separuhnya sehingga kekurangannya harus diimpor, sebesar Rp 200 triliun per tahun,” jelas Erick.

“Sementara mobil listrik sepenuhnya menggunakan energi domestik seperti batubara, gas, air, ataupun EBT. Kita tidak perlu buang devisa,” sambung dia.

Baca juga: Klaim Token Listrik Gratis PLN per 7 Januari 2021: Login stimulus.pln.co.id atau WA 08122123123

Dia menerangkan keberadaan SPKLU memudahkan pengguna mobil listrik untuk dapat melakukan perjalanan tanpa mengalami kendala atau kekhawatiran.

“Saya sudah mencoba sendiri mengisi baterai kendaraan dengan SPKLU, sangat mudah, sangat aman dan nyaman,” kata Erick.

Baca juga: Erick Thohir Bikin Program Satu Data Pemerintah, Ini Kata Pengamat

Berita Rekomendasi

Pemerintah telah memastikan bahwa PLN siap memenuhi kebutuhan pasokan listrik dan infrastruktur pendukungnya, termasuk SPKLU sebagai stasiun pengisian daya listriknya. 

Adapun penyiapan infrastruktur charging komposisinya 80 persen di rumah tangga, 20 persen SPKLU di tempat-tempat umum.

“Karena kebiasaannya pemilik mobil listrik itu chargenya di rumah, ketika malam istirahat, mobil dicharge, kemudian pagi digunakan kembali,” tambah Erick. 

Dari sisi biaya operasional, penggunaan mobil listrik dinilai juga lebih efisien dibandingkan mobil berbahan bakar minyak. 

Bahkan, PLN juga telah menyiapkan diskon untuk tambah daya dan diskon sebesar 30 persen untuk tarif charging mobil listrik di rumah pada malam hari.

“Hanya seperlima dari mobil BBM. Jika untuk jarak tempuh yang sama mobil biasa butuh biaya 500 ribu (rupiah) misalnya, mobil listrik ini hanya butuh 100 ribuan (rupiah). Sudah diujicoba oleh Komisaris PLN. Jakarta Bali hanya butuh 200 ribuan. Kalau dengan mobil biasa, BBMnya habis sekitar 1,1 juta,” imbuhnya.

Penggunaan mobil listrik juga lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi CO2 yang lebih sedikit dibandingkan mobil biasa. 

Sehingga akan meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan bahwa hingga saat ini, PLN telah mengoperasikan sekitar 20 unit SPKLU milik perseroan dan 2 unit SPKLU yang menjadi proyek percobaan dengan para mitra.

“Era kendaraan listrik telah tiba dan kami pastikan penyediaan pasokan listrik dan berbagai infrastruktur kelistrikan seperti SPKLU akan kami siapkan,“ ucap Zulkifli.

Untuk menunjang penggunaan mobil listrik di Tol Trans Jawa, saat ini PLN telah memiliki SPKLU di 4 rest area Tol Trans Jawa. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas