Tambah Kapasitas Produksi, Emiten Pengolahan Udang Bangun Pabrik ke-8
PMMP membangun pabrik ke-8 yang berlokasi di Situbondo, Jawa Timur, dengan nilai investasi Rp 75 miliar yang bersumber dari dana hasil IPO Perseroan
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mengubah fokus produk, dari produk commodity menjadi produk value added.
Hal ini sejalan dengan strategi usaha Perseroan dalam meningkatkan profitabilitas serta meningkatnya demand atas produk value added pada pasar utama Perseroan, yakni Amerika Serikat dan Jepang.
Baca juga: Sepanjang 2020, Ada 51 Emiten Baru Melantai di BEI
Martinus Soesilo, Direktur Utama PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) melalui keterangan tertulisnya kepada media, Kamis, 7 Januari 2021 mengatakan, perusahaannya bergerak di sektor konsumen berbasis ekspor, khususnya pada sektor pengolahan udang yang berbasis di Situbondo, Jawa Timur.
Baca juga: Emiten Alkes Bidik Kinerja Keuangan Tumbuh Hingga 20 Persen
Dalam upaya ekspansi usahanya, emiten dengan kode perdagangan saham PMMP ini terus mengembangkan pabriknya.
Setelah sebelumnya beroperasi dengan 7 pabrik, PMMP membangun pabrik ke-8 yang berlokasi di Situbondo, Jawa Timur, dengan nilai investasi Rp 75 miliar yang bersumber dari dana IPO Perseroan.
“Pabrik kami yang ke 8 telah dimulai pembangunannya hari ini 7 Januari, dan kami targetkan pabrik ini akan mulai bisa beroperasi pada bulan Juli 2021.
Melalui pembangunan pabrik ke-8 ini yang berlokasi di Situbondo ini, PMMP menargetkan untuk meningkatkan volume penjualan dan menambah varian produk Value Added yang akan dipasarkan Perseroan.
“Terkait volume dan total penjualan PMMP, pada tahun 2020 kami perkirakan akan tumbuh sebesar kurang lebih 18% YoY, yang didorong oleh meningkatnya demand pelaku pasar ritel di Amerika Serikat, yang merupakan fokus penjualan kami”, jelas Martinus.
Sedangkan pada tahun 2021, PMMP menargetkan untuk meningkatkan volume penjualan sebesar menjadi sekitar 20.000 ton dan peningkatan penjualan sebesar 12% menjadi sekitar US$190 juta di 2021.
"Pabrik baru ini akan fokus pada produk value added sejalan dengan strategi usaha Perseroan untuk meningkatkan porsi penjualan value added. Di pasar dunia saat ini potensi market untuk produk value added masih sangat besar, sementara supply nya masih sedikit,” katanya.
Adapun kegiatan usaha dan penjualan ekspor Perseroan tidak terganggu ditengah Pandemi Covid-19, dikarenakan PMMP berfokus pada pasar ekspor yang tidak terdampak efek Pandemi Covid- 19.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020, industri ekspor dan kebutuhan pangan juga dikecualikan dari Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Begitupun dengan lokasi produksi Perseroan yang terletak di Situbondo, Jawa Timur yang tidak terdampak PSBB ketat yang baru saja diumumkan oleh Pemerintah Pusat kemarin.