Pengamat: Terobosan Sandiaga Beri Harapan Baru bagi Sektor Parekraf di Tengah Pandemi
Sandiaga selalu menekankan penguatan tiga aspek yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi untuk bangkitkan sektor pariwisata.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie
TRIBUNNEWS,COM, JAKARTA - Berbagai langkah yang dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Uno dinilai memberikan harapan baru bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Peneliti Unpad SDGs Center, Ade Kadarisman mengatakan, Sandiaga selalu menekankan penguatan tiga aspek yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi untuk bangkitkan sektor pariwisata.
Ia menilai, tiga aspek tersebut bisa menjadi jawaban atas stagnasi di sektor parekraf.
Baca juga: Dari Sandiaga Uno, Bambang Soesatyo Hingga Menteri PUPR Dinilai Tepat Jadi Ketum PB PASI 2021-2025
Inovasi yang akan diciptakan dalam penguatan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah menciptakan big data digital yang berisi potensi-potensi dari berbagai daerah mulai dari bidang kuliner, fashion, kesenian, infrastruktur dan lain sebagainya.
Tujuannya agar dapat dipetakan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di setiap daerah, serta dilakukan penguatan pariwisata, ekonomi kreatif, dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca juga: Datangi Sri Mulyani, Menparekraf Sandiaga Dapat Lampu Hijau Pendanaan Sektor Pariwisata
Saat pandemi maupun pasca-Covid-19, wisatawan akan lebih memperhatikan tingkat keselamatan saat melakukan kegiatan wisata. Menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sutainablity) di setiap destinasi wisata adalah cara untuk beradaptasi pasca-Covid-19.
"Adaptasi merupakan salah satu cara untuk berkegiatan di tengah pandemi corona. Ini perlahan menggerakkan kembali kegiatan wisata dan ekonomi kreatif di Indonesia," kata Ade, Senin (11/1/2021).
Tak hanya melakukan inovasi dan adaptasi, kolaborasi juga dilakukan Sandi dengan berbagai kementerian/lembaga serta pemerintah daerah.
Menurut Ade, kolaborasi juga dapat dilakukan dengan perguruan tinggi untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, memiliki kompetensi yang tinggi, dan dapat bersaing di dunia kerja. Pengembangan kualitas SDM pun dapat dilakukan dengan vokasi dan peningkatan soft skill SDM.
"Kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan menjadi cara untuk bertahan dan keluar dari jeratan pandemi ini," kata Ade.