Gandeng Kemkominfo, Sandiaga Uno Tekankan Pentingnya Sinyal untuk Kembangkan Pariwisata Modern
Sandi menekankan pentingnya cakupan sinyal atau coverage signal di seluruh destinasi wisata, khususnya destinasi wisata super prioritas.
Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain dukungan infrastruktur dan akomodasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya sinyal dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di masa depan.
Sandiaga menyampaikan hal itu usai pertemuannya dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G Plate di kantor Kemenkominfo Republik Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta, Senin (18/1/2021).
Dalam pertemuan tersebut Sandi menekankan pentingnya cakupan sinyal atau coverage signal di seluruh destinasi wisata, khususnya destinasi wisata super prioritas (DSP), Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur dan Likupang.
Permintaan tersebut diungka[pkan Sandi disambut baik Johnny G Plate yang berkomitmen dalam pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Baca juga: Sandiaga Uno Klaim Toilet MotoGP Mandalika Terbaik se-Indonesia
"Tentunya aspek sekarang yang diperlukan adalah infrastruktur yang berkaitan dengan jaringan dengan coverage signal," ungkap Sandi dalam siaran tertulis pada Senin (18/1/2021).
Bersamaan dengan komitemen tersebut, Sandi menyampaikan hanya satu DSP yang dinilainya paling siap dari segi kelengkapan dan kesiapan infrasuktur TIK, antara lain Borobudur.
Baca juga: Sandiaga Dorong Daya Tarik Desa Wisata Bilebante Lombok Tengah Sebagai Destinasi Favorit Wisatawan
Kawasan situs warisan dunia itu katanya sudah dilengkapi sejumlah BTS dari masing-masing operator.
Sedangkan empat DSP lain diungkapkan Sandi masih harus disempurnakan.
Seperti Danau Toba yang menurutnya masih terdapat sejumlah kabupaten yang belum memiliki BTS reguler.
Walaupun diketahui Menkominfo Republik Indonesia sudah membangun sebanyak 142 titik akses Internet Bakti di sejumlah wilayah Sumatera Utara yang berkaitan langsung dengan DSP Danau Toba.
Begitu juga dengan DSP Labuan Bajo.
Pembangunan sebanyak 18 titik BTS universal service obligation (USO) dan tiga titik di Nusa Tenggara Barat (NTB) katanya sangat membantu dari segi kesiapan DSP tersebut.
Hal serupa juga disampaikan Sandi mengenai pembangunan sebanyak 78 titik BTS di Mandalika yang menurutnya harus dapat ditingkatkan kembali.
"Karena jika kita mendarat di Destinasi Super Prioritas, selain jalan, listrik, air dan akomodasi, pasti masalah jaringan internet dan coverage signal selalu menjadi prioritas bagi para wisatawan, khususnya wisatawan milenial yang sekarang harus selalu eksis dan segera tayang dengan gambar-gambar, terbarunya melalui instagram, facebook, twiiter maupun juga TikTok," jelas Sandi.
"Kita lihat juga bahwa di kawasan Likupang ini mungkin harus ditingkatkan prioritasnya, karena masih banyak sekali kekurangan BTS yang perlu dipenuhi dan di sini kita akan bekerjsama dengan Kominfo Bakti untuk menghadirkan lebih baik coverage signal yang sangat dibutuhkan oleh para wisatawan," tambahnya.
Bersamaan dengan pembangunan BTS, Sandi mengingatkan adanya kordinasi antara Kemenkominfo dengan operator telepon seluler.
Tujuannya agar tidak menimbulkan tabrakan sinyal seperti yang dialaminya di Labuan Bajo dan Mandalika pada pekan lalu.
"Kami apresiasi sekali program bakti ini, karena dengan segera menghadirkan jaringan di kawasan pariwisata dan ekonomi kreatif. Selanjutnya kita juga bicara bagaimana kedepan melalukan kerjasama untuk big data, sehingga kebijakan penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini dan peningkatan kinerja, dan key perfomance indicators bisa berbasis data yang sudah teranalisa dengan baik," jelas Sandi.
Setelah big data, langkah selanjutnya adalah mobile positioning data yang berfungsi untuk memantau pergerakan para wisatawan di kawasan wisata.
Lewat aplikasi yang juga terintegrasi dengan pengelola wisata, pihaknya dapat memberikan layanan virtual terbaik, mulai dari panduan hingga informasi tentang kawasan wisata.
Sehingga para wisatawan memiliki pengalaman yang tidak terlupakan selama berwisata.
"Pak menteri juga memberikan kabar bahwa akan ada satelit baru di 2023, yaitu Atria (Satelit Indonesia Raya) yang kita harapkan mendukung kinerja dari pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandi.
Kehadiran satelit itu diyakininya dapat meningkatkan kecepatan sinyal yang diharapkannya mencapai 5G.
Lewat konektivitas tersebut pihaknya akan menyuplai data destinasi pariwisata, baik lima DSP maupun sebanyak 244 desa wisata yang dikembangkan saat ini.
"Tujuannya untuk kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya di sektor yang hari ini menjadi andalan dari 34 juta masyarakat Indonesia yang memiliki mata pencarian di sektor ini," jelas Sandi.