Ketua Komisi IV Emosi Ada Importir Kedelai Hitung Untung Rugi Saat Operasi Pasar
Dua importir kedelai yang melakukan operasi pasar mengaku sangat keberatan karena biaya impor kedelai dari Brazil dan Amerika sangat tinggi
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR Sudin tampak emosi mendengar ada dua perusahaan importir kedelai keberatan saat melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga komoditas tersebut.
Awalnya, Anggota Komisi IV DPR Fraksi Golkar Alien Mus menyampaikan apresiasi terkait operasi pasar yang dilakukan Kementerian Pertanian dan perusahaan importir kedelai.
Namun, kata Alien, dua importir kedelai yang melakukan operasi pasar mengaku sangat keberatan dengan kegiatan tersebut, karena biaya impor kedelai dari Brazil dan Amerika sangat tinggi.
"Mereka menyatakan operasi pasar yang dilakukan Kementan pada saat itu, yang diikuti oleh dua perusahaan importir, sangat keterpaksaan mereka harus mengikuti, karena memang hanya untuk bekerjasama pihak importir dan juga Kementan," tutur Alien saat rapat kerja Komisi IV DPR dengan Mentan di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (25/1/2021).
Setelah Alien selesai menyampaikan padangannya, Sudin selaku pimpinan rapat meminta Alien menyerahkan nama kedua perusahaan tersebut kepada dirinya.
Baca juga: DPR Tegur Menteri Pertanian, Jangan Urusi Remeh-Temeh, Kembangkan Saja Kedelai dan Produksi Sapi
"Mbak Alien tadi mengatakan ada dua PT (perusahaan) merasa keberatan untuk operasi pasar dikarenakan merugi, saya minta nama PT-nya, saya minta pak Mentan laporkan ke Kementerian Perdagangan, kalau perlu jangan diberikan izin impor lagi," ujar Sudin.
Menurut Sudin, perusahaan tidak mungkin melakukan impor kedelai bersamaan dengan waktu operasi pasar, tetapi sudah dilakukan dua atau tiga bulan sebelumnya.
"Berarti importir itu tidak punya jiwa nasionalis, negara dalam keadaan begini, masih bicara rugi, masih bicara mau untung besar.
Nanti berikan ke saya (nama PT) saya berikan ke Pak Menteri," ucap Sudin dengan nada meninggi.
Mendengar pernyataan Sudin, Alien meminta izin menjelaskan lebih detail maksud kedua importir kedelai merasa keberatan dengan operasi pasar.
"Sesungguhnya yang harus melakukan operasi pasar itu 11 perusahaan kedelai, tapi yang mau mengikuti operasi pasar hanya dua perusahaan," tutur Alien.
"Maka dari itu, mereka bukan keberatan untuk melakukan operasi pasar, tapi kenapa yang sembilan lainnya tidak mau melakukan operasi pasar. Itu pimpinan," sambung Alien.
Sudin pun kembali menimpali pernyataan Alien, dimana kegiatan operasi pasar merupakan tugas Kementerian Perdagangan.
"Dirjen Tanaman Pangan, operasi kedelai itu tugasnya siapa? Kementerian Pertanian atau Kemendag?," tanya Sudin kepada Dirjen Tanaman Pangan Kementan yang turut mengikuti rapat.
"Perdagangan, tapi terkait ketersediaan pangan dikelola BKP (Badan Ketahanan Pangan)," ucap Dirjen Tanaman Pangan.
Namun, terkait kedua nama importir kedelai yang merasa keberatan dengan operasi pasar, tidak disebutkan dalam rapat.