Influencer Ngompori Orang Borong Saham Tertentu, Begini Pendapat OJK
Wimboh menjelaskan, pasar modal di Indonesia mengandalkan sentimen positif dalam negeri untuk menggerakan harga saham
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi dugaan adanya sejumlah influencer yang memberikan opini demi mendorong atau pom-pom harga saham tertentu.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, sektor pasar modal pada dasarnya tidak terlepas situasi global dan suku bunga di dalam negeri.
"Nah ini kebetulan kalau di 2021 seluruh dunia mengalami hal yang sama. Jadi ibarat kalau kita me-leverage (mengungkit), di-leverage ke mana? Semuanya mengalami hal yang sama dalam proses transisi untuk pemulihan," ujarnya dalam acara virtual, Selasa (26/1/2021).
Wimboh menjelaskan, pasar modal di Indonesia mengandalkan sentimen positif dalam negeri untuk menggerakan harga saham dan ini mungkin atau sah-sah saja.
"Karena ekonomi kita lebih didorong oleh memang pertumbuhan dari dalam negeri, domestik demand. Menurut hemat kami, tetap kita akan mengelola bagaimana menyeimbangkan di domestik ini akan berbagai instrumen yang ada," katanya.
Baca juga: BEI Punya Klasifikasi Sektor Saham Baru Per Hari Ini
Menurut dia, di masa pandemi Covid-19 ini banyak orang memang yang tadinya konsumtif menjadi berkurang karena ruang geraknya terbatas, sehingga membelanjakan uangnya ke saham.
Baca juga: Hari Ini Sejumlah Saham Diprediksi Bakal Menguat, Berikut Ini Beberapa yang Layak Dicermati
"Ruang bergerak berkurang, tidak bisa makan di restoran secara lebih leluasa lagi, tidak bisa melakukan traveling, dan pasti ini disposible income-nya banyak sekali. Ini menjadi kekuatan untuk investasi, mungkin kalau 1 bulan atau 2 bulan, ini kan sudah hampir 10 bulan dan barangkali jumlahnya cukup banyak," pungkasnya.