Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Influencer Ngompori Orang Borong Saham Tertentu, Begini Pendapat OJK

Wimboh menjelaskan, pasar modal di Indonesia mengandalkan sentimen positif dalam negeri untuk menggerakan harga saham

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Influencer Ngompori Orang Borong Saham Tertentu, Begini Pendapat OJK
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi dugaan adanya sejumlah influencer yang memberikan opini demi mendorong atau pom-pom harga saham tertentu. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, sektor pasar modal pada dasarnya tidak terlepas situasi global dan suku bunga di dalam negeri. 

"Nah ini kebetulan kalau di 2021 seluruh dunia mengalami hal yang sama. Jadi ibarat kalau kita me-leverage (mengungkit), di-leverage ke mana? Semuanya mengalami hal yang sama dalam proses transisi untuk pemulihan," ujarnya dalam acara virtual, Selasa (26/1/2021).

Wimboh menjelaskan, pasar modal di Indonesia mengandalkan sentimen positif dalam negeri untuk menggerakan harga saham dan ini mungkin atau sah-sah saja. 

"Karena ekonomi kita lebih didorong oleh memang pertumbuhan dari dalam negeri, domestik demand. Menurut hemat kami, tetap kita akan mengelola bagaimana menyeimbangkan di domestik ini akan berbagai instrumen yang ada," katanya. 

Baca juga: BEI Punya Klasifikasi Sektor Saham Baru Per Hari Ini 

Menurut dia, di masa pandemi Covid-19 ini banyak orang memang yang tadinya konsumtif menjadi berkurang karena ruang geraknya terbatas, sehingga membelanjakan uangnya ke saham. 

Baca juga: Hari Ini Sejumlah Saham Diprediksi Bakal Menguat, Berikut Ini Beberapa yang Layak Dicermati

BERITA REKOMENDASI

"Ruang bergerak berkurang, tidak bisa makan di restoran secara lebih leluasa lagi, tidak bisa melakukan traveling, dan pasti ini disposible income-nya banyak sekali. Ini menjadi kekuatan untuk investasi, mungkin kalau 1 bulan atau 2 bulan, ini kan sudah hampir 10 bulan dan barangkali jumlahnya cukup banyak," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas