Sri Mulyani: Risiko Covid-19 Bukan Jadi Alasan Pesimistis di 2021
"Oleh karena itu, pemerintah akan terus juga mendukung seluruh reformasi di dalam situasi bahkan krisis Covid-19,” kata Sri Mulyani.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan akan bekerja keras untuk bisa mencapai target penerimaan perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Lalu, dia menyampaikan, dari sisi belanja negara akan dibelanjakan Rp 2.750 triliun dengan rincian belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.954,5 triliun dan transfer ke daerah mencapai Rp 795,5 triliun.
“Kita semua tahu bahwa risiko masih ada. Namun, itu tidak menjadi alasan untuk kita menjadi pesimis," ujarnya dalam webinar yang diselenggarakan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia dengan tema "Covid-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi 2021: Harapan, Tantangan dan Strategi Kebijakan", Rabu (27/01/2021).
Baca juga: Sri Mulyani: Pemerintah Berkomitmen Mendorong Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah
Menurutnya, justru kewaspadaan makin tinggi, membuat akan semakin teliti dan tetap menjaga semangat untuk memulihkan masyarakat dan perekonomian.
"Oleh karena itu, pemerintah akan terus juga mendukung seluruh reformasi di dalam situasi bahkan krisis Covid-19,” kata Sri Mulyani.
Selanjutnya, pemerintah akan terus berupaya mengembangkan instrumen kebijakan untuk penanganan pandemi Covid-19, mendorong akselerasi pemulihan ekonomi nasional, serta dengan meningkatkan reformasi di berbagai bidang.
Baca juga: Sri Mulyani Mengaku Sudah Kumpulkan Wakaf Tunai Rp 382 Miliar
“Saya berharap Universitas Indonesia akan menjadi kampus yang mampu menjadi partner yang reliable di dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang baik dan penting bagi bangsa Indonesia. Tidak hanya hari ini, tapi juga ke depan,” pungkas Sri Mulyani.